GPS: Nazarudin Masih Pegang Kartu As Cikeas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Eks politisi Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika menyebut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin diyakini masih memegang kartu mati Cikeas.
Menurutnya, hanya menunggu waktu saja yang nantinya bersiap meledak dan membuat heboh. Hal ini dikatakannya mengamati kisruh partai Demokrat yang saat ini menghadapi perpecahan internal.
Menurut Pasek, munculnya Muhammad Nazaruddin dalam KLB Demokrat sudah jelas arahnya. Baginya, bukan tanpa alasan kubu Moeldoko memasang sosok yang pernah disebutnya koruptor besar paling sakti itu.
”Masak strategi jenderal memakai figur yang antagonis menjaga citranya. Apalagi kasus-kasus yang dinyanyikan Nazaruddin belum kadaluwarsa,” kata Pasek di akun Twitter pribadinya, Kamis (11/3).
Adanya Nazaruddin, lanjutnya, menunjukkan bahwa medan pertempuran melawan kubu Cikeas akan diarahkan kubu Moeldoko ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia meyakini kubu Moeldoko memang sedang menunggu kubu Cikeas menyerang sosok Nazaruddin secara terbuka.
”Itulah yg ditunggu kubu Moeldoko. Muntahan pernyataan, data, dokumen tentang gurita korupsi akan ditembakan,” lanjut Pasek.
Istilah gurita mengingatkan orang pada buku Gurita Cikeas yang ditulis almarhum George Aditjondro perihal dugaan-dugaan korupsi yang membuat keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) panas. Pasek yang kini menjabat Sekjen Partai Hanura memprediksi bila Nazaruddin kembali bernyanyi, gurita korupsi Cikeas bakal meledak.
”Bayangkan jika dokumen lengkap, aliran uang dan rahasia lainnya diungkap karena Nazar berteriak maka isu bisa bergeser. Bahkan bisa menutupi isu korupsi Benih Lobster dan Bansos," bebernya.
”Kita lihat saja ke depannya, akankah kuda troya Nazaruddin bermanfaat bagi kubu Moeldoko atau justru menjadi bantal empuk serangan kubu Cikeas," imbuhnya.
Reporter: bbn/net