search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Trigana Air Kecelakaan Halim Perdanakusuma Dimutilasi, Tak Bisa Terbang Lagi
Senin, 22 Maret 2021, 13:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Trigana Air Kecelakaan Halim Perdanakusuma Dimutilasi, Tak Bisa Terbang Lagi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pesawat Trigana Air kecelakaan di Bandara Halim Perdanakusuma akhirnya dimutilasi. karena pesawat itu dinyatakan sudah tidak bisa terbang lagi.

Trigana Air kecelakaan Sabtu (20/3/2021). Pesawat tersebut sudah dimutilasi jadi tiga bagian. Tujuannya agar mudah dipindahkan.

Insiden tergelincirnya pesawat kargo tersebut membuat Bandara Halim setop beroperasi sementara sejak Sabtu untuk proses evakuasi. Agar tak lama-lama berhenti, pesawat akhirnya dimutiasi biar cepat proses pemindahannya dan tak mengganggu landasan pacu.

"Jadi ini atas dasar koordinasi sekali lagi. Persetujuan pertama dari PT Trigana. Kemudian kita rapat tadi malam sampai 08.30 WIB diputuskan yang paling efektif adalah dengan memotong karena dari PT Trigana, KNKT, Angkasa Pura II setuju bahwa pesawat sudah total lost. Tidak bisa digunakan lagi sehingga cara cepat membuka bandara dengan cara melakukan pemotongan sehingga lebih mudah diangkut dengan crane. Dan harapan kami cepat dan bandara bisa dibuka untuk seluruh penerbangan," kata Danlanud Halim Perdanakusuma, Marsma TNI Bambang Gunarto, kepada wartawan, Minggu (21/3/2021) seperti dilansir Solopos.com.

Bambang menuturkan dalam prosedur penerbangan di Dinas Perhubungan dan internasional ada jarak obstacle yang mesti diatur agar pesawat bisa melaju di runway bandara.

Ekor Trigana Air yang tergelincir itu disebut terlalu dekat dengan pinggir runway bandara.

"Jarak aman adalah 80 meter dari pinggir runway. Hal itu tidak memungkinkan karena jarak ke arah utara atau pagar depan tidak sampai 80 meter sehingga perlu kita segera angkat ke lebih jauh lagi," paparnya.

"Berdasarkan persetujuan, akhirnya pesawat dipotong tiga bagian, yakni ekor, badan, kepala. Supaya crane kita bisa angkat karena tonase utuh pesawat berat 36 ton jadi kalau harus dibagi badan, ekor, kepala itu diangkat crane jadi gampang diangkatnya," jelas Bambang.

Selain itu, runway Bandara Halim diperbaiki. Akibat gesekan pesawat yang tergelincir, ada landasan yang rusak.

"Karena pesawat tersebut pada kenyataannya mengalami kecelakaan ya, tapi ini ada gesekan di runway sehingga tidak rata lagi, jadi logikanya begitu. Sehingga bagian-bagian tidak rata ada cekungan, pecahan, kita segera atasi dengan penambalan," jelas Bambang.

Perbaikan dilakukan secara bersamaan dengan proses evakuasi. Bambang memastikan, black box pada pesawat Trigana Air masih utuh dan aman sehingga KNKT bisa melakukan investigasi penyebab pesawat itu tergelincir.

"Saat ini belum diambil jadi masih kita pindahkan terutama di bagian ekor yang terdapat black box ya, kemudian voice recording yang ada di kokpit kita satukan di tempat aman sehingga nanti investigasinya mengarah kepada tempat kita menempatkan bahan tersebut," ucapnya.

Proses evakuasi itu akhirnya rampung pukul 15.40 WIB kemarin. Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Nandang Sukarna menyebut bagian pesawat itu diangkut menuju area hanggar Skadron Teknik 021 Lanud Halim Perdanakusuma.

"Dengan mengucap syukur alhamdulillah bahwa proses evakuasi Trigana PK-YSF yang semula masih dalam proses evakuasi tadi pukul sekitar 15.40 WIB sudah bisa klir sebagai obstacle runway ataupun landasan pacu Halim Perdanakusuma," ujar Nandang.

Meski kondisi landasan pacu steril dari bangkai pesawat, penerbangan sipil dan niaga tetap dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) per Minggu (21/3/2021) sore. Nandang menyebut otoritas bandara baru membuka rute penerbangan sipil dan niaga hari ini pukul 04.00 WIB.

"Kondisi landasan pacu Halim Perdanakusuma sudah kembali kami operasionalkan secara normal khusus untuk kegiatan operasional militer maupun general aviation, kecuali untuk penerbangan sipil ataupun niaga berjadwal kami tetap pastikan keberangkatan maupun kedatangan pesawat niaga berjadwal dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma tanggal 21 Maret 2021 tetap dilayani oleh Bandara Soetta Cengkareng," ucapnya.

"Insya Allah tanggal 22 Maret 2021 pukul 04.00 WIB, Bandara Halim Perdanakusuma akan kembali kami operasionalkan sebagaimana biasanya yaitu melayani kegiatan penerbangan niaga berjadwal baik Batik maupun Citilink serta general aviation lainnya untuk melaksanakan take off maupun landing di Bandara Halim Perdanakusuma," tambahnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami