search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Satgas Covid-19 Sebut Vaksin Sinopharm Memiliki Efikasi Sampai 78%
Sabtu, 29 Mei 2021, 12:55 WITA Follow
image

bbn/AFP

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Vaksin Covid-19 produksi Sinopharm dinilai memiliki tingkat efikasi yang cukup tinggi yakni lebih dari 70 persen.

"Studi klinis fase 3 pada lebih dari 42 ribu subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen. Hasil pengukuran imunogenisitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tulis, Sabtu (29/5/2021) dikutip dari Liputan6.com.

Wiku menyebut, vaksin Sinopharm ini telah mendapatkan persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara, termasuk Indonesia mengeluarkan EUA sejak April 2021. Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021.

Meski demikian, Wiku mengingatkan bahwa vaksinasi saja belum cukup memberi perlindungan prima dalam mencegah penularan Covid-19. Karena seluruh jenis pengendalian Covid-19 saling melengkapi, dan tidak bisa berdiri sendiri dan dijalankan dalam waktu bersamaan. Menurutnya Indonesia saat ini masih memfokuskan vaksinasi pada kelompok rentan terpapar Covid-19.

Karena itu juga, untuk vaksin terhadap anak-anak belum diutamakan mengingat di tingkat dunia sebagian merk vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak.

"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," ujar Wiku.

Sementara itu terkait perkembangan terbaru dari hasil Whole Genome Sequencing (WGS) per 25 Mei 2021, ada sebanyak 1.744 WGS yang dikumpulkan ke bank data GISAIDM, di mana sebanyak 1.711 di antaranya sudah selesai dilakukan.

Sedangkan untuk varian of concern yang terdeteksi ialah jenis B117 sebanyak 16 kasus, varian B1617+ sebanyak 27 kasus, varian B1351 sebanyak dua kasus dan varian B1525 sebanyak 1 kasus.

Namun Wiku meminta masyarakat sebaiknya tidak fokus terhadap penemuan varian virus. Melainkan adanya data terbaru hasil WGS dijadikan upaya meningkatkan kewaspadaan dengan semakin mematuhi protokol kesehatan.

"Dan adanya varian baru tidak menimbulkan ketakutan yang berlebihan. Karena dapat berujung pada melemahkan imunitas diri," pesan Wiku.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami