search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menelisik Daya Ungkit "Work from Bali" untuk Pemulihan Ekonomi Pulau Dewata
Minggu, 30 Mei 2021, 14:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali mendorong pemerintah pusat untuk segera merealisasikan program Work from Bali atau bekerja dari Bali mengingat pergerakan perekonomian di Bali saat ini dinilai belum massif. 

Ida Bagus Agung Partha Adnyana, selaku Ketua GIPI Bali atau Ketua Bali Tourism Board (BTB) mengatakan ribuan pekerja di Bali akan terselamatkan. Karena, lanjutya program Work From Bali ini akan digelar di seluruh kabupaten dan kota. Jadi, kata dia, Bukan hanya terpusat di Badung dan Denpasar saja.

Menurutnya, program Work from Bali dari kementerian, lembaga negara, lembaga negara non-kementerian dan BUMN sebagai salah satu dukungan yang akan mendorong pergerakan ekonomi Bali

"Dalam catatan kami, ada 13 lembaga negara, 30 kementerian, 28 lembaga negara non-kementerian, dan 114 BUMN di Indonesia. Jika mereka menggelar kegiatan di Bali, maka akan sangat membantu mendorong pergerakan perekonomian di Bali. Venue, Profesional Conference Organizer, Event Organizer, travel, dan juga UMKM akan tergerak," jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (22/5/2021) di Sanur, Denpasar. 

Dijelaskannya, setahun lebih pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Bali sebagai tujuan wisata, menjadi daerah yang sangat terdampak dibanding dengan daerah lain yang berbasis industri non-pariwisata. 

Sementara itu, dalam berkegiatan, baik aktivitas perekonomian maupun sosial dan keagamaan, Bali telah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat sesuai arahan pemerintah. Pelatihan dan simulasi penerapan kegiatan yang berpegang pada CHSE (Cleanliness/Kebersihan, Health/Kesehatan, Safety/Keamanan, Environment Sustainability/ Kelestarian Lingkungan) sudah berulangkali dilakukan. 

Selain itu, program vaksinasi Covid-19 di Bali juga sudah dilakukan secara massif. Vaksinasi telah dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai upaya terbentuknya herd immunity. Merujuk data Gugus Tugas Covid-19 provinsi Bali per Jumat (28/5) masyarakat Bali yang sudah mendapatkan vaksin berjumlah 1.260.000 atau sekitar 31 persen dari total jumlah penduduk Bali. Semuanya ini demi mencapai zona hijau agar pembukaan perbatasan atau border bagi wisatawan mancanegara bisa segera dibuka. 

Para pelaku wisata Bali berharap dukungan pemerintah. Dukungan itu tidak lagi menekankan pada pemberian subsidi langsung. Namun, lebih kepada mendorong produktivitas dalam berusaha sehingga, perekonomian akan bergerak tumbuh.

Dongkrak Okupansi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam keterangannya, mengatakan program Work From Bali diproyeksikan dapat meningkatkan angka keterhunian atau okupansi hotel hingga 30 persen.

Lebih lanjut, ia menyebut kebijakan merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

"(Work from Bali) Ini juga memberikan multiplier effect kepada produk-produk ekonomi kreatif dan UMKM seperti kuliner, suvenir maupun fesyen dan juga kegiatan ekonomi rakyat lainnya hingga 70 persen," kata Sandiaga.

Kemenparekraf/Baparekraf sendiri telah melaksanakan kegiatan work from Bali sejak kuartal pertama 2021. Menurutnya, work from Bali bisa menjadi langkah yang tepat sasaran dan tepat manfaat. Diharapkan dapat membantu masyarakat Bali yang mayoritas menggantungkan lapangan kerjanya di sektor ini.

"Kita juga mendapat nilai tambah yaitu pemandangan yang indah, produktivitas meningkat, dan juga pada saat yang sama kita membantu saudara-saudara kita di Bali," katanya.

Bali merupakan daerah yang paling terdampak akibat pandemi, bahkan hingga saat ini ketika daerah-daerah lain mulai sedikit pulih. Berdasarkan data terakhir BPS terkait perkembangan pariwisata Provinsi Bali pada Februari 2021, tingkat penghunian kamar (TPK) pada Februari 2021 untuk hotel bintang hanya sebesar 8,99 persen atau -2,16 poin secara bulanan dan hotel non bintang 7,70 persen atau tumbuh 1,00 poin secara bulanan.

Untuk itu, lanjut Sandiaga, pihaknya juga akan berupaya melaksanakan sejumlah kegiatan dan even dengan pelaku-pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Bali. Tujuannya untuk menggerakkan kembali roda perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.

"Tidak hanya ASN, pihak swasta juga diarahkan untuk dapat menggelar kegiatan atau pertemuan di daerah termasuk Bali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," tukasnya. Pihaknya dari Kemenparekraf sendiri sudah melangsungkan work from Bali pada kwartal pertama. Berikutnya, ia berharap sebanyak 25% ASN dari Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) bisa difinalisasi pada kwartal III. 

Tidak Berdampak Signifikan

Kendati demikian, Ketua Indonesian Chef Association (ICA) Badan Perwakilan Cabang (BPC) Badung, I Made Suarsa tidak sependapat tentang program Work from Bali. Menurutnya, hal itu tidak akan berdampak signifikan pada sektor pariwisata. 

Intinya, kata dia, jika bandara internasional telah dibuka dan tidak menyulitkan wisatawan mancanegara untuk masuk ke Bali, hal itu akan berdampak positif dan signifikan.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami