search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ahli Sebut Strain Ini Bisa Tembus Kekebalan Vaksin Sinovac
Jumat, 9 Juli 2021, 16:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Ahli Sebut Strain Ini Bisa Tembus Kekebalan Vaksin Sinovac

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah memasukkan virus corona varian Lambda sebagai varian perhatian karena diduga lebih ganas dan mematikan. Varian Lambda ini pertama kali ditemukan di Peru pada 2020 silam.

Meskipun penyebaran varian Lambda ini relatif terbatas, tapi kemunculan varian virus corona Lambda ini hampir bersamaan dengan varian Delta. Varian Lambda ini pun terlihat berubah cukup cepat, meskipun konsentrasi kasusnya rendah.

Selama dua bulan terakhir, varian Lambda telah menyumbang sekitar 82 persen dari keseluruhan kasus virus corona Covid-19 di Peru.

Satu studi dari Universitas Chili telah menemukan mutasi pada protein lonjakannya meningkatkan kemampuan varian Lambda menginfeksi dan menyebar lebih cepat.

Makalah ini memang belum ditinjau oleh rekan sejawat, tetapi laporan ini berhasil menemukan mutasi yang memberikan peningkatan infektivitas dan membuatnya lebih mudah lolos dari kekebalan.

Selain itu dilansir dari Express, para peneliti juga mengatakan mutasi dalam varian Lambda bisa membuatnya lebih mudah menembus kekebalan yang terbentuk dari suntikan vaksin Covid-19 CoronaVac atau Sinovac dari China.

Para ilmuwan pun telah menemukan mutasi yang serupa dalam varian Delta. Karena temuan ini masih awal, maka peneliti masih perlu meninjau lebih jauh.

Jairo Méndez Rico, yang menasihati Organisasi Kesehatan Pan-Amerika, mengatakan bahwa sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan virus corona varian Lambda itu lebih agresif.

Ia menambahkan bahwa varian Lambda mungkin memiliki tingkat penularan lebih tinggi. Tapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi gejalanya.

Adapun gejala yang perlu diwaspadai sekarang ini, antara lain:

  1. Batuk terus-menerus
  2. Demam tinggi
  3. Kehilangan indra penciuman dan rasa.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami