18 Ribu Ikan Mujair di Danau Batur Mati, Petani Rugi Rp84 Juta
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Akibat keracunan belerang, ribuan ikan nila atau mujair di Danau Batur, Kintamani, kabupaten Bangli, Bali mati. Padahal ikan budidaya dari para petani itu sudah siap panen dan dijual.
Ketua kelompok nelayan ikan mujair Jero Agus Jambe mengatakan untuk ikan nila miliknya yang mati ada sekitar 18 ribu ekor. “Belum milik petani lainnya. Ikan nilanya sudah besar dan siap dijual,” katanya di Danau Batur, Selasa (20/7) dikutip dari Antara.
Pembudidaya ikan tersebut berharap Pemkab Bangli dan Bupati Bangli yang baru bisa memberikan bantuan modal agar mereka bisa melanjutkan budidayanya. “Selama beberapa hari terakhir, belerang keluar di Danau Batur. Hampir semua ikan milik petani keracunan,” ucapnya.
Zat belerang memang selalu keluar dari dasar Danau Batur setiap tahunnya. Jika danau menyemburkan belerang otomatis ikan yang diternak para petani di danau itu mati keracunan. Jero Agus Jambe mengaku semua ikan nila yang dibudidaya mati totalnya sekitar 3 ton.
"Kalau satu kilogram ikan nila di pasar harganya Rp28 ribu kali 3 ribu kg, berarti sekitar Rp84 juta kerugian kami,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (D-PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengatakan kejadian ini merupakan yang terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Petugasnya dan pembudidaya ikan mengevakuasi bangkai ikan dari dalam danau. “Sementara ini baru sekitar 17 ton bangkai ikan yang berhasil diangkat dari danau,” ucapnya
Reporter: bbn/net