search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penggali Sumur Temukan Batu Safir Senilai Rp1,4 Triliun
Kamis, 29 Juli 2021, 18:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Penggali Sumur Temukan Batu Safir Senilai Rp1,4 Triliun

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Nasib mujur dialami seorang penggali sumur asal Sri Langka usai secara tidak sengaja menemukan batu safir bintang terbesar di dunia yang harganya diperkirakan mencapai US$ 100 juta atau setara Rp1,4 triliun.

Seorang pedagang permata di negara itu menyebut, n batu berwarna biru pucat itu diperkirakan bernilai US$ 100 juta atau setara Rp1,4 triliun (kurs: Rp14.000/US$) di pasar internasional.

Batu safir bintang tersebut memiliki berat sekitar 510 kilogram atau 2,5 juta karat dan diberi nama "Serendipity Sapphire".

"Orang yang menggali sumur memberi tahu kami tentang beberapa batu langka. Kemudian kami menemukan spesimen besar ini," kata Gamage, pemilik batu itu kepada BBC.

Meski demikian, Gamage tidak ingin mengungkap lokasi penemuan permata itu demi alasan keamanan.

Gamage yang merupakan pedagang permata generasi ketiga memberi tahu pihak berwenang tentang penemuan itu, tetapi butuh lebih dari satu tahun untuk membersihkan batu dari lumpur dan kotoran lainnya sebelum mereka dapat menganalisis dan mengesahkannya.

Selama proses pembersihan, Gamage mengatakan beberapa batu jatuh dari cluster dan ditemukan batu safir bintang berkualitas tinggi.

"Saya belum pernah melihat spesimen sebesar itu sebelumnya. Ini mungkin terbentuk sekitar 400 juta tahun yang lalu," kata seorang ahli permata bernama Dr. Gamini Zoysa.

Mereka yang bekerja di industri berharap "Batu Serendipity" sekarang akan menarik pembeli dan pakar internasional, meskipun batu itu belum dianalisis dan disahkan oleh pakar internasional independen.

"Ini adalah spesimen safir bintang khusus, mungkin yang terbesar di dunia. Mengingat ukuran dan nilainya, kami pikir itu akan menarik minat kolektor pribadi atau museum," kata Thilak Weerasinghe, Ketua Otoritas Permata dan Perhiasan Nasional Sri Lanka.

Untuk diketahui, Sri Lanka adalah pengekspor safir dan permata berharga lainnya. Tahun lalu, negara itu memperoleh sekitar setengah miliar dolar melalui ekspor permata, berlian potong, dan perhiasan.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami