search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Digitalisasi Masif, Generasi Muda Disebut Enggan Belajar Melukis
Rabu, 1 Desember 2021, 23:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Digitalisasi Masif, Generasi Muda Disebut Enggan Belajar Melukis.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Melihat perkembangan teknologi begitu masif saat ini membuat beberapa hal terkait proses karya seni cenderung akan dilakukan dengan digital.

Misalnya, lukisan saat ini ada yang sudah dicetak dengan cara digital. Akibatnya, bisa semakin menjauhkan minat generasi muda terjun ke ke dunia seni lukis manual khususnya seni lukis berciri khas tradisional Bali.

"Karena seni lukis dikalahkan oleh digital sehingga selain anak muda enggan lagi belajar. Selanjutnya, cendrung para pembeli malah membeli lukisan yang print," jelas I Made Dedik Arsana, salah satu Pelukis tradisional Bali bergaya Desa Munggu,Badung.

Selain itu faktor lainnya yaitu, hasil dari menjual seni lukisan juga tidak menentu kapan lakunya sehingga berimbas pada pendapatan.

"Memang jika ditanya, ongkos harian melukis kapan lakunya tentu tidak tentu," cetusnya, Rabu (1/12).

Melihat kondisi tersebut Dirinya akhirnya kembali memperkenalkan seni lukis berciri khas Bali dalam dua tahun terakhir, khususnya ke para generasi muda di Desa Munggu, Badung.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami