search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Target Rp6 Miliar Tak Tercapai, Tabanan Tetap Genjot Retribusi
Senin, 24 Januari 2022, 10:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Target Rp6 Miliar Tak Tercapai, Tabanan Tetap Genjot Retribusi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah pada masa pandemi Covid-19, Pemkab Tabanan menggenjot retribusi atau pajak daerah. Target pendapatan daerah dari retribusi pada dua tahun terakhir relatif tinggi. 

Walaupun, realisasi tidak pernah tercapai. Selain retribusi parkir yang kembali ditarget pada angka Rp6 miliar, nominal yang sama juga dipasang pada retribusi pasar.

 Target itu mengharuskan perangkat daerah yang bertanggung jawab, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, mesti mengoptimalkan program e-retribution atau retribusi elektronik.

"Sekarang sudah bertambah satu pasar lagi. Dari lima pasar yang ada di Tabanan, sekarang jadi enam pasar ditambah Pasar Penebel," jelas Kepala Disperindag, I Putu Santika, Minggu (23/1).

Saat ini, proses penerapan retribusi elektronik terus dipacu agar bisa berlaku di tiap pasar. Selain tujuannya untuk menutupi potensi kebocoran pendapatan.

"Sekarang lagi proses untuk Pasar Tabanan. Ini pasar paling banyak pedagangnya. Ada 900 lebih pedagang itu," sebutnya.

Menurutnya, pendataan di Pasar Tabanan sedang dilakukan. Namun ini memerlukan waktu karena jumlah pedagangnya yang relatif banyak. 

"Kami sudah sempat rapat dengan BPD dan koordinator pasar. Biar cepat. Mudah-mudahan bisa (diterapkan) tahun depan. Malahan bukan tahun depan. Tapi pada Juni ini sudah bisa semua," tegasnya.

Dia menyebutkan keseluruhan pasar dalam artian pasar mana yang proses pendataannya selesai lebih awal agar secepatnya bisa menerapkan retribusi elektronik.

"Mana yang duluan selesai pendataan, itu yang langsung digarap. Karena secara teknis (penerapannya perlu) waktu. BPD juga terbatas waktunya," imbuhnya.

Disinggung soal realisasi retribusi pasar di tahun lalu, Santika menyebutkan capaiannya mentok di Rp4,5 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp6,2 miliar.

"Realiasasi ini kaitannya dengan kondisi pasar juga sepanjang 2021. Banyak pedagang yang memilih tutup. Karena situasi pandemi. Sekarang targetnya masih sama. Rp 6,2 miliar. Kami coba ssja. Tercapai atau tidak, kan namanya target, ya diusahakan saja dulu. Retribusi elektronik ini salsh satu usahanya," ujar Santika.

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami