Penertiban Perahu Nelayan di Senggigi Diwarnai Kericuhan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Penertiban nelayan asal Kota Mataram yang memarkirkan perahunya di kawasan pantai Senggigi diwarnai penolakan, Kamis (24/2). Kericuhan pun tak bisa dihindarkan saat proses penertiban berlangsung.
Nelayan pun terlihat memarkirkan perahunya, seiring imbauan untuk pindah disuarakan petugas. Menyikapi kondisi tersebut, petugas kepolisian menawarkan solusi untuk mempertemukan perwakilan nelayan dan Pemdes Senggigi, serta pihak lainnya untuk duduk bersama.
Sebelumnya, pihak pemerintah Desa Senggigi bersama Kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan telah melakukan sosialisasi berulang kali. Terkait penertiban perahu bersama para nelayan ini. Namun para nelayan ini enggan untuk kembali ke daerah masing-masing. Dengan alasan ombak besar.
"Bahkan Kadis Perikanan dan Kelautan Kota Mataram, Camat, Lurah, Kepala lingkungan dan Ketua nelayan mereka sudah kami undang dan sampaikan terkait penertiban ini," ujarnya Kades Senggigi, Mastur, Kamis (24/2).
Adapun alasan lain nelayan asal Kota Mataram memarkirkan perahu mereka di kawasan Senggigi wilayah Lombok Barat ini, karena tidak memadainya fasilitas parkir perahu yang ada di kawasan pesisir Kota Mataram.
Selain itu para nelayan juga mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan. Baik bagi perahu sendiri ataupun para nelayan. Jajal Abdul Wahab warga pesisir dan pelaku pagi kawasan Senggigi mengungkapkan, bahwa persoalan perahu ini bukan masalah baru. Melainkan merupakan persoalan yang sudah lama akut serta turun temurun. Itu disebarkan karena pembiaran yang dilakukan pada awal mula kebangkitan pariwisata Senggigi.
"Penertiban semacam ini sudah sering dilakukan, baik dari pemerintah Desa sampai kabupaten, " ujarnya.
Adapun alasan lain penertiban perahu ini dilakukan, karena gelaran balapan MotoGP Maret ini. Tentunya akan banyak tamu datang ke Senggigi sehingga harus dijaga kebersihan dan ketertiban.
Reporter: bbn/lom