search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengenal Tradisi Lebaran Ketog Semprong yang Bangun Toleransi
Selasa, 10 Mei 2022, 22:50 WITA Follow
image

bbn/detik.com/Mengenal Tradisi Lebaran Ketog Semprong yang Bangun Toleransi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri warga di kampung Muslim Candikuning, Kecamatan Baturiti menggelar tradisi Ketog Semprong

Acara dalam tradisi ini mungkin hampir sama seperti tradisi lain pada lebaran ketupat. Yakni makan ketupat bersama-sama pada hari ketujuh usai Hari Raya Idul Fitri.

Ketog Semprong ini memiliki makna yang cukup baik yakni memiliki berkumpulnya orang menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu kegiatan ini sangat erat dengan tujuan membangun toleransi dan berkumpul bersama.

Dalam gelaran tradisi Ketog Semprong yang diadakan di Tabanan juga memiliki makna terkait masyarakat dan pemimpinnya.

Bagi Masyarakat Candikuning, Festival ini juga dimaknai sebagai ajang untuk berjumpa dan bersua, tak hanya dengan saudara, keluarga, maupaun masyrakat setempat, namun juga meningkat manfaatnya sebagai tempat jumpa masyarakat dan pemimpinnya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami