search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Capaian Retribusi Parkir di Buleleng Rendah, Dishub Ungkap Penyebabnya
Kamis, 20 Oktober 2022, 06:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Capaian Retribusi Parkir di Buleleng Rendah, Dishub Ungkap Penyebabnya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir di Buleleng tahun 2022 ini, masih rendah. Dan hingga 2 bulan jelang akhir tahun ini, capaian retribusi parkir masih di bawah 35 persen. 

Rendahnya capaian retribusi parkir ini, diduga akibat salah kelola yang membuat adanya potensi kebocoran. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, tercatat retribusi parkir mencapai 30 persen dari target yang sudah dicanangkan pada APBD Buleleng tahun 2022. 

Jumlah kendaraan yang tercatat di UPTD Pajak dan Retribusi Daerah Buleleng sebanyak 78 ribu lebih. Hanya saja, masih ada waktu 2 bulan untuk mengejar capaian maksimal.

Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan AP mengatakan, masih rendahnya capaian retribusi parkir dikarenakan target yang dipasang terlalu tinggi. 

"Memang target yang dipasang tahun ini lumayan tinggi. Potensi pemasukan dari retribusi parkir menurun. Penyebabnya, ada beberapa hal," kata Gunawan AP, Rabu 19 Oktober 2022.

Dasar hukum pungutan retribusi parkir baik parkir tepi jalan umum (TJU) serta retribusi parkir khusus, menurut Gunawan, Surat Keputusan (SK) Bupati Buleleng. Bahkan SK ini diperbaharui setiap tahun dengan melihat potensi parkir. Untuk target retribusi parkir di APBD Bulelelg tahun 2022 sebesar Rp6 miliar.

Angka itu dibagi dua, yakni retribusi parkir TJU sebesar Rp5 miliar dan retribusi parkir khusus sebesar Rp1 miliar. 

"Jadi 2 bulan jelang tutup tahun tepatnya 13 September 2022 pendapatan dari sektor ini tercapai 33 persen atau Rp1,65 miliar untuk retribusi parkir TJU. Sedangkan dari retribusi parkir khusus tercapai 30 persen yakni Rp 350 juta lebih," ujar Gunawan AP.

Dijelaskan Gunawan, ada beberapa penyebab capaian retribusi parkir masih rendah. Seperti, lost potensi yang sudah membuat target tidak tercapai. Artinya, lokasi yang telah ditunjuk sebagai lokasi pendulang pemasukan retribusi parkir, masih sepi. 

"Pendapatan retribusi parkir fluktuatif tergantung kondisi. Lost potensi lainnya yakni lokasi parkir dikelola oleh pihak ketiga," jelas Gunawan AP.

Meski begitu Gunawan mengaku, akan melakukan upaya maksimal, sehingga capaian yang dibebankan kepada Dishub Buleleng tidak berjarak jauh dari targetnya. 

"Ya tahun ini targetnya naik, namun capaiannya menurun. Kami akan berusaha optimal untuk menarik retribusi parkir di waktu terisa dua bulan ini," pungkas Gunawan AP.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami