Sosok Ismail Bolong, Polisi Pemain Tambang Yang Seret Kabareskrim
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ismail Bolong telah meralat pernyataannya soal uang senilai Rp6 miliar hasil kegiatan tambang ilegal di Kalimantan Timur yang dia berikan kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto. Dalam video teranyar yang ramai di media sosial, Ismail menyampaikan maaf kepada Agus.
Dia mengatakan video pengakuannya soal uang hasil tambang ilegal yang diberikan kepada Agus, dibuat di bawah tekanan Hendra Kurniawan pada Februari lalu. Dia mengaku heran video itu kembali ramai saat ini. Di video terbaru, dia mengaku tak pernah bertemu, apalagi memberikan uang kepada Kabareskrim.
"Jadi dalam hal ini saya klarifikasi. Saya tak pernah berikan uang kepada Kabareskrim, apalagi bertemu Kabareskrim," kata Ismail dalam video terbarunya.
Lalu, siapa Ismail Bolong?
Dalam video awalnya yang beredar dan dibuat Februari lalu, Ismail mengaku sebagai anggota polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu). Dia pernah bertugas di Satuan Intelijen Keamanan (Satintelkam) Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.
Namun, Ismail telah pensiun sejak Juli lalu setelah video pengakuannya memberikan uang kepada kepada Kabareskrim kali pertama viral.
Kala itu, di samping tugasnya sebagai anggota Korps Bhayangkara, Ismail mengaku bekerja sampingan menjadi pengepul tambang batu bara ilegal sejak Juli 2020 hingga November 2021.
Kegiatan penambangan itu ia lakukan di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dari bisnis gelapnya, Ismail mengaku bisa meraup untung Rp5-10 miliar setiap bulan.
Dia menyebut bisnis yang ia jalankan bukan atas perintah pimpinannya di Polresta Samarinda, melainkan atas inisiatif pribadi. Namun, Ismail sempat mengaku telah berkoordinasi dengan Kabareskrim soal bisnisnya itu.
"Terkait kegiatan yang saya laksanakan, saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim Bapak Komjen Pol Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali," kata Ismail.
Menko Polhukam sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD membenarkan bahwa Ismail Bolong sudah tak aktif di Polri. Menurut Mahfud, Ismail telah pensiun dini sejak 1 Juli lalu.
Menurut Mahfud, Ismail juga telah membantah pernyataannya yang memberikan uang Rp6 miliar kepada Agus.
"Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya sih waktu membuatnya Pebruari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan. Kemudian Juni dia minta pensiun dini dan dinyatakan pensiun per 1 Juli 2022," kata Mahfud, Minggu (6/11).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net