Viral Kusir Cidomo Sakiti Kudanya Disoroti Penyayang Binatang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Video kusir cidomo di Gili Trawangan, Lombok Utara yang memecut kudanya viral. Perbuatannya dianggap berlebihan dan menyakiti hewan. Apalagi dilakukan di destinasi wisata kelas dunia.
Video pendek penyiksaan seekor kuda oleh kusir cidomo di Gili Trawangan dibagikan akun Instagram @jakartaanimalaidnetwork, dua hari lalu.
Penyiksaan yang dilakukan kusir cidomo terhadap kudanya mendapatkan kecaman dari warganet. Warganet juga menandai akun Instagram Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno @sandiuno hingga Presiden Jokowi @jokowi.
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengatakan dalam postingannya bahwa video penyiksaan kuda itu terjadi di Gili Trawangan. Mereka meminta apa yang dilakukan kusir cidomo tidak boleh diberikan toleransi.
"Ini seharusnya tidak ditoleransi dan orang-orang seperti ini tidak boleh memiliki kuda atau binatang apapun. Selain fakta bahwa segala bentuk pelecehan tidak boleh ditoleransi, ini jugaKini, video tersebut disukai sebanyak 6.051 dan 1.602 komentar.
Salah satu warganet @maylaffayza menandai akun Instagram @sandiuno. Ia meminta Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menonton video penyiksaan kuda tersebut. Ia meminta penggunaan cidomo atau delman sebagai alat transportasi supaya dikarang.
"Manusia harusnya bertanggung jawab atas penghidupannya. Bukan hewan yang harus bertanggung jawab atas manusia - kemudian disiksa," tulisnya.
"Eh minta tolong dong Pemerintah stop aja ada yg namanya Delman. Atau angkutan yang pakai tenaga hewan. Sumpah gak tega lihat beginian," tulis akun @videramp.
Baca juga:
Viral Video Emak-Emak Siksa Anak Tetangga
"Kemana ini menterinya @sandiuno @kemenparekraf.ri masih membiarkan hal seperti ini terjadi pada kuda delman. miris," tulis akun @andriasandi18. sangat berbahaya bagi pariwisata di Indonesia," tulis akun @jakartaanimalaidnetwork.
Video tersebut disukai sebanyak 6.051 dan 1.602 komentar. Salah satu warganet @maylaffayza menandai akun Instagram @sandiuno. Ia meminta Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menonton video penyiksaan kuda tersebut. Ia meminta penggunaan cidomo atau delman sebagai alat transportasi supaya dikarang.
"Manusia harusnya bertanggung jawab atas penghidupannya. Bukan hewan yg harus bertanggung jawab atas manusia - kemudian disiksa," tulisnya.
"Eh minta tolong dong Pemerintah stop aja ada yg namanya Delman. Atau angkutan yang pakai tenaga hewan. Sumpah gak tega lihat beginian," tulis akun @videramp.
"Kemana ini menterinya @sandiuno @kemenparekraf.ri masih membiarkan hal seperti ini terjadi pada kuda delman. miris," tulis akun @andriasandi18.
Sementara Founder Lombok Animal Rescue (LAR) drh Gde Sudiana tak membenarkan perbuatan tersebut. Meski ia juga meyakini ada faktor yang mendorong kusir tersebut memecut kudanya dengan berlebihan.
”Sebenarnya tidak perlu dilakukan. Apalagi di depan tamu, itu tidak boleh,” kata Sudiana, dikutip Lombok post
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seekor kuda kesulitan menarik cikar untuk kembali ke badan jalan. Disebabkan posisi cikar berada lebih rendah sekitar 20 centimeter dari badan jalan.
Kusir beserta dua orang lainnya berusaha untuk mendorong cikar untuk bisa naik ke badan jalan. Upaya ini tidak berjalan mulus, sebab kuda yang menarik cikar tidak mau maju. Situasi ini membuat kusir terlihat emosi. Kemudian mengayunkan pecutnya dengan kencang dan mencambuk kaki kuda hingga 8 kali.
Tak lama, cidomo berhasil didorong dua orang lainnya dan naik ke jalan. Namun, kondisi kuda terlihat stress. Setelah berhasil naik ke badan jalan, kuda langsung berlari kencang. Kusir pun ikut berlari di sisi cidomo sambil memegang tali kekang untuk menghentikan lajunya.
Sudiana mengatakan, harus ada perubahan mindset terkait perlakuan yang layak bagi kuda di destinasi tiga gili, yakni Trawangan, Meno, dan Air. Sebab ini berkaitan dengan citra baik pariwisata di Provinsi NTB.
”Supaya tidak ada lagi kejadian serupa,” ujarnya .
Gili Trawangan merupakan destinasi bebas polusi di NTB. Di destinasi wisata tujuan wisatawan mancanegara itu tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermesin. Cidomo menjadi salah satu alat transportasi bagi wisatawan selain sepeda.
Di Gili Trawangan tidak diizinkan aktivitas kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat sesuai aturan lokal dari masyarakat setempat. Jumlah transportasi cidomo di Gili Trawangan juga dibatasi sesuai aturan lokal setempat.
Di Gili Trawangan terdapat Koperasi Janur Indah yang menaungi puluhan kusir cidomo. Menurutnya, koperasi perlu melakukan langkah pembinaan terhadap kusir-kusir cidomo. Diberikan edukasi, sehingga para kusir cidomo bisa memberikan perlakuan yang baik kepada kuda-kuda mereka.
Koperasi Janur Indah pun harus memberlakukan aturan tegas. Punishment terhadap kusir yang tidak merawat hingga melakukan kekerasan terhadap kudanya.
Misalnya, ketika kusir kedapatan mencambuk kudanya secara berlebihan, koperasi bisa memberikan sanksi skorsing. Jika diulangi, koperasi bisa melarang kusir untuk membawa cidomo di Gili Trawangan.
”Koperasi ini kan sangat besar pengaruhnya. Dengan model hukuman seperti itu, masuk sebagai pembinaan dari koperasi,” jelas Sudiana.
Peran pihak lain juga tak bisa dipisahkan. Kata Sudiana, pemerintah dari level desa, kabupaten, hingga provinsi harus turut andil mewujudkan tata kelola transportasi yang baik di Gili Trawangan. Sehingga tidak muncul anggapan minor yang bisa berdampak pada kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan.
Editor: Robby
Reporter: bbn/lom