Serbia-Kosovo Memanas, Putin Disebut Dorong Jadi Perang Baru
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ketegangan antara Kosovo dan Serbia terus memuncak. Terbaru, Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, menuding Rusia mengobarkan ketegangan antara negaranya dan Serbia karena kekuatan Moskow di Ukraina telah goyah.
Dalam sebuah pernyataan, Kurti mengatakan ia cemas situasi tegang dapat menghasilkan keuntungan bagi Kremlin yang telah melakukan 104 latihan militer dengan Serbia sepanjang 2021. Ia juga meminta Etnis Serbia di Kosovo Utara untuk menghapus barikade di wilayah itu yang telah terpasang selama sepekan terakhir.
"Uni Eropa-Amerika Serikat semua setuju bahwa barikade harus disingkirkan. Tapi mereka juga khawatir bagaimana ini bisa digunakan dan disalahgunakan oleh Beograd," ujarnya dikutip The Guardian, Selasa (20/12/2022).
"Saya pikir kekhawatiran mitra dan teman Barat kita adalah hubungan Beograd dengan Moskow. Kami tidak tahu bagaimana mereka dapat dioperasikan jika ketegangan meningkat, menuju eskalasi di Utara."
"Saya pikir perhatian utama mereka justru ini: sekarang Rusia terluka parah di Ukraina setelah invasi dan agresinya, mereka tertarik pada limpahan. Mereka tertarik untuk mengalihdayakan dorongan perang mereka ke Balkan di mana mereka memiliki klien yang berada di Beograd," tambahnya.
Sebelumnya, pemasangan barikade oleh organisasi nasionalis Serbia Narodne Patrole ini didasari oleh konflik yang berawal dari permintaan Pemerintah Kosovo agar etnis Serbia di negara itu memasang plat kendaraan Kosovo.
Pasalnya, hingga saat ini etnis Serbia di negara itu masih menggunakan plat nomor Serbia, yang mana Kosovo merupakan bagiannya hingga 2008 lalu.
Dengan hal ini, etnis Serbia pun menolak dan mengadakan protes massal. Ini pun diikuti dengan rencana Beograd untuk mengirimkan 1.000 personel tentara ke negara itu.
Presiden Serbia Aleksandar Vu?i? juga telah menggunakan haknya di bawah resolusi PBB untuk meminta izin NATO, yang memimpin pasukan Kosovo dengan nama KFOR, demi pengiriman ini dengan alasan perlunya melindungi komunitas Serbia.
Sementara itu, Serbia sendiri memang diketahui memiliki hubungan yang dekat dengan Moskow. Bahkan, Narodne Patrole memiliki relasi dengan kelompok paramiliter Rusia Wagner yang saat ini sedang beraksi dengan militer Rusia di Ukraina.
Dengan adanya situasi ini, Kremlin mengatakan ingin "situasi diselesaikan melalui cara diplomatik" tetapi mereka "berdiri untuk memastikan bahwa semua hak orang Serbia dijamin".(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net