Kerap Macet, Dewan Usul Simpang Pengosekan Ubud Dibuat Satu Arah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Kunjungan wisatawan ke kampung turis Ubud meningkat pasca pandemi Covid-19. Kemacetan di sejumlah ruas jalan pun tak terhindarkan.
Seperti di simpang Pengosekan menuju simpang Nyuh Kuning. Hampir setiap hari, setiap saat dua persimpangan ini selalu dijejali kendaraan. Dominan kendaraan roda empat yang mengantar turis.
Kondisi kemacetan menahun ini pun disoroti oleh anggota DPRD Kabupaten Gianyar, Fraksi Golkar, Nengah Sadiarta. “Sudah menjadi masalah klasik. Pemerintah harus punya solusi jangka pendek,” ungkapnya.
Padahal sepanjang jalan tersebut tidak ada kendaraan parkir. Menurutnya perlu dilakukan rekayasa arus lalu lintas. Pihaknya berharap ada jam buka tutup, terutama saat jam-jam orang kerja dan turis keluar untuk berwisata.
“Bila perlu dibuat untuk satu arah saja. Pemerintah pasti punya teknisnya, agar macet bisa diurai,” tegasnya.
Masalah macet ini, menurutnya perlu diatensi segera. Sebab Ubud sedang booming sebagai destinasi wisata favorit.
“Jangan sampai Ubud ditinggalkan hanya karena turis berlama-lama kena macet,” ujarnya.
Keberadaan petugas yang mengatur arus lalin diakui cukup efektif. Namun petugas juga manusia, yang bisa lelah jika harus berdiri lama di tengah jalan. Apalagi dalam cuaca panas terik.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar I Wayan Suamba menyatakan macetnya Ubud sebagai satu pertanda menggeliatnya pariwisata pasca pandemi. Volume kendaraan yang keluar masuk Ubud relatif padat setiap hari.
Terkait usulan rekayasa lalin, diantaranya menjadikan dua persimpangan tersebut satu arah menurut Suamba akan dikaji terlebih dahulu. “Prihal usulan, kami kaji terlebih dahulu,” ujar Suamba.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr