search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jelang Lebaran, Permintaan Daging Sapi di Banyuwangi Melonjak, Sapi Bali Didatangkan
Rabu, 19 April 2023, 08:21 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com/Jelang Lebaran, Permintaan Daging Sapi di Banyuwangi Melonjak, Sapi Bali Didatangkan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANYUWANGI.

Mendekati lebaran 2023 permintaan daging sapi di Banyuwangi naik dua kali lipat mencapai 8 ton per hari. Di hari biasa permintaan hanya sekitar 4 ton per hari.

"Kebutuhan daging sapi kita sangat tinggi. Hampir 200 persen kenaikannya jelang lebaran," ujar Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, Nanang Sugiharto, Selasa (18/4/2023).

Beberapa pedagang bahkan sengaja mendatangkan sapi Bali untuk memenuhi stok daging di Banyuwangi. Namun sebagian besar memilih sapi lokal karena harga cenderung lebih murah.

Menurutnya, peningkatan permintaan daging di Banyuwangi sudah berlangsung sepekan terakhir. Meski pasokan daging tinggi, Dinas Pertanian dan Pangan memastikan stok dalam keadaan aman.

"Sehari saja RPH di Banyuwangi misa melakukan pemotongan 70-80 ekor dari hari biasanya hanya 36 ekor. Jadi kita masih mampu," tegas Nanang.

Saat ini harga daging sapi tengah naik dari Rp 120 ribu naik jadi Rp140 ribu per kilogram. 

Sementara untuk daging ayam, dari Rp30 ribu, kini tembus Rp33 ribu. Sedangkan ayam kampung ikut naik dari harga awal Rp 85 ribu kini mencapai Rp 90 ribu.

Selain memantau penjualan dan harga sidak dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan penjualan daging sapi dan ayam menjelang lebaran 2023 ini.

Sidak jelang Lebaran dilakukan di seluruh pasar daging dan pasar tradisional secara serempak. Salah satunya di Pasar Blambangan. Pasar ini dikenal menjadi salah satu sentra penjualan daging sapi dan ayam. Target operasi adalah daging yang ditawarkan ke konsumen.

"Hasilnya tidak ditemukan daging yang mencurigakan. Seperti penggunaan formalin. Kita antisipasi itu. Namun hasil pemeriksaan aman dan layak konsumsi," ungkapnya.

Seorang pedagang daging sapi, Agus Santoso (43) mengaku, permintaan daging memang cenderung meningkat jelang lebaran. Sehingga dirinya harus meningkatkan jumlah stok daging di lapaknya. Dari semula satu ekor sapi per hari, mendekati lebaran bertambah jadi 2 ekor.

"Alhamdulilah selalu habis. Karena memang permintaan meroket di masyarakat," ujarnya. (sumber: liputan6.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami