Kampanye Bali Shanti Perluas 'Branding' Indonesia di Mata Dunia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pemerintah Provinsi Bali bersama LSPR Institute sepakat untuk terus memperluas pengembangan pendidikan komunikasi berbasis kebudayaan lokal sebagai upaya menjaga kelestarian budaya dan keharmonisan masyarakat setempat yang juga melibatkan warga negara asing dan perkumpulan ekspatriat di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Gubernur Bali, I Wayan Koster saat di Jaya Sabha Rumah Jabatan Gubernur Bali di Kota Denpasar, Sabtu (19/8/2023) setelah melakukan penandatanganan prasasti pembangunan kampus ke-2 London School Public Relations – LSPR Institute of Communication and Business di Provinsi Bali.
Penandatanganan tersebut dihadiri Founder and CEO of LSPR Institute Prita Kemal Gani, Rektor LSPR Institute, Andre Ikhsano, Ketua Dewan Pengawas LKBN Antara, Kemal Gani, dan pimpinan LSPR Intitute Bali dan Jakarta.
Koster menyampaikan hal ini merupakan satu inisiatif yang baik yang juga sejalan dengan visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru.
Nilai-nilai diangkat oleh LSPR juga mengedepankan nilai-nilai budaya Bali yang harus dijaga secara bersam-sama tidak saja oleh krama Bali tetapi siapapun juga yang berkiprah di Bali ini karena, Bali milik kita semua harus di jaga secara bersama-sama.
"Indonesia tanpa Bali mungkin dunia tidak akan melihat kita. Jadi, kesadaran bersama-sama dan apa dilakukan oleh LSPR adalah inisiatif baik dan bagus," ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, jika dikaitkan dengan pariwisata, saat ini yang didorong oleh peraturan daerah dan peraturan Gubernur adalah, pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermartabat. Artinya, yang datang segmen wisatawan ini adalah orang-orang berkualitas serta tidak membuat masalah akan tetapi, memberi rezeki bagi masyarakat Bali artinya mereka ke Bali cukup uang.
"Jangan uang yang cukup 1 minggu berwisata ke Bali 1 bulan akhirnya kekurangan uang dan melakukan tindakan kriminal, membuka usaha penyewaan sepeda motor, ngajarin senam, ngajarin nari, ada juga sampai bobol ATM serta sampai melakukan kriminal lain sehingga banyak dideportasi. Hal ini tidak boleh terjadi ke depannya," cetusnya.
Yang berikutnya, kata dia, para wisatawan harus mengetahui dan menghormati budaya Bali. Karena itulah dikeluarkan surat edaran Gubernur Bali Nomor 4 tahun 2023 mengenai tatanan baru bagi wisatawan asing selama berada di Bali.
"Apa boleh dan apa dilarang sekarang sudah bagus kriminalnya sudah menurun dan viralnya sudah menurun ini harus berlanjut terus," sebutnya.
Selanjutnya dalam kesempatan yang sama, Founder and CEO of LSPR Institute Prita Kemal Gani menyampaikan, LSPR Institute mengusulkan kepada Pemerintah daerah Bali kegiatan kampanye budaya bertajuk “Bali Shanti” yang berfokus pada pemahaman kebudayaan, terutama kearifan lokal kepada masyarakat dan juga turis asing.
LSPR Institute menjadikan kampanye itu sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang dapat memberikan hasil secara nyata bagi masyarakat.
Upaya tersebut juga merupakan perluasan pendidikan komunikasi khususnya dalam hal pengelolaan reputasi (Reputation management dan diharapkan bias menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Strategis Provinsi Bali 2024-2029.
"Budaya Bali sesungguhnya tidak saja bagian dari budaya nasional, melainkan lebih istimewa lagi, yaitu sebagai bagian dari upaya memperluas Nation Branding Indonesia di mata dunia," katanya.
Menurut Prita, Nation Branding berpotensi meningkatkan daya saing nasional yang merupakan bentuk representasi negara secara strategis yang harus dijaga dengan baik, mengingat berbagai kerjasama global baik dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan dan bidang lainnya amat dipengaruhi oleh kualitas kepercayaan terhadap nation branding tersebut.
“Apa yang bisa lembaga pendidikan tinggi lakukan adalah dengan membantu menjaga dan meningkatkan Nation Branding yang kita miliki. Tidak boleh kurang dan tidak boleh rusak. Kehadiran LSPR Institute dalam hal ini adalah bagian dari upaya meningkatkan dan memperluas Nation Branding tersebut,” kata tokoh pendidikan Indonesia itu.
Ketertiban yang dibangun atas kepatuhan dalam menjalankan aturan adalah salah satu poin penting dalam dunia pariwisata terutama di Provinsi Bali yang merupakan magnet wisatawan berkaliber internasional, adanya ketertiban yang baik dapat mendorong kemajuan strategi pengelolaan reputasi suatu daerah, pada akhirnya meningkatkan Nation Branding Indonesia.
Kampanye “Bali Shanti” akan dimulai dari strata kemasyarakatan setingkat desa yang melibatkan masing-masing banjar ke tingkat provinsi dan akan meluas ke mancanegara.
Kampanye ini akan dilakukan melalui pelatihan dan informasi di berbagai pintu masuk yang meliputi berbagai pelabuhan laut, bandar udara, terminal bus, serta melibatkan maskapai penerbangan domestik maupun internasional yang memiliki rute penerbangan ke Bali. Begitu juga keberadaan perwakilan RI di luar negeri serta kawasan MICE di Bali.
Rektor LSPR Institute, Andre Ikhsano menyampaikan, Acara Kick Off Bali Shanti ini merupakan bagian dari rangkaian peresmian pembangunan Kampus LSPR Bali Gatot Subroto Barat. Selain penandatanganan prasasti, kampaye Bali Shanti adalah kerjasama peran Tridharma Perguruan Tinggi di masyarakat.
LSPR Institute akan mengkontribusikan sumber daya, dan kapasitas yang dimiliki dalam bidang pengelolaan reputasi kebudayaan kepada masyarakat Kampus LSPR Bali Gatot Subroto Barat akan segera dibangun di Jalan Gunung Catur, Denpasar, Bali.
"LSPR Bali akan menghadirkan program terbaru yakni London School Beyond Academy (LSBA) yang akan memberikan pendidikan serta keterampilan bagi individu berkebutuhan khusus yang ada di Bali. Kampus LSPR Bali Gatsu Barat juga akan menyediakan program yang menarik turis mancanegara untuk belajar dan berkarya di Bali," pungkasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga