HRW: Pasukan Saudi Bunuh Ratusan Imigran Ethiopia di Perbatasan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Lembaga pemerhati hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) melaporkan petugas perbatasan Arab Saudi menembak ratusan imigran Ethiopia hingga tewas sejak tahun lalu.
"Petugas Saudi membunuh ratusan imigran dan pencari suaka di area perbatasan yang tak terpantau dunia," ujar seorang peneliti HRW, Nadia Hardman, dalam pernyataan yang dikutip AFP, Senin (21/8).
Ia kemudian berkata, "Uang miliaran untuk membayar pemain golf profesional, klub sepak bola, dan acara-acara hiburan besar untuk memperbaiki citra Saudi tak boleh mengalihkan perhatian dari kejahatan mengerikan ini."
HRW sudah memantau pergerakan imigran Ethiopia ke Saudi dan Yaman sejak satu dekade lalu. Mereka mencatat peningkatan kekerasan di sepanjang "Rute Selatan" itu sejak tahun lalu.
Menurut mereka, pembunuhan ratusan imigran dalam setahun belakangan ini "meluas dan sistematis." HRW pun memprediksi tingkat kejahatan terhadap kemanusiaan akan bertambah.
HRW menyusun laporan ini berdasarkan wawancara dengan 38 imigran Ethiopia yang mencoba menyeberang dari Yaman ke Saudi.
Mereka juga menghimpun citra satelit, video, dan foto yang diunggah di media sosial "atau dikumpulkan dari berbagai sumber."
Laporan itu merangkum cerita para imigran mengenai 28 "insiden ledakan senjata" termasuk serangan menggunakan proyektil mortar. Beberapa korban selamat bahkan menceritakan serangan-serangan dari jarak dekat.
"Semua yang diwawancara menceritakan pemandangan horor. Perempuan, laki-laki, dan anak-anak berserakan di sekitar pegunungan sudah terluka parah, kehilangan bagian tubuh, atau sudah tewas," demikian laporan HRW.
HRW pun menyerukan agar Saudi "segera dan dengan cepat mencabut" segala kebijakan penggunaan senjata mematikan terhadap imigran dan pencari suaka.
Mereka juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar penyelidikan lanjutan.
HRW sudah melayangkan surat kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan Saudi mengenai laporan ini, tapi belum ada balasan.
Mereka juga tak mendapatkan respons dari kelompok pemberontak Houthi yang memegang kendali atas perbatasan utara Yaman.
AFP sendiri sudah meminta komentar kepada pejabat Saudi mengenai laporan anyar HRW ini, tapi belum ada respons.
Tak hanya HRW, para ahli PBB juga melaporkan dugaan serupa di sepanjang perbatasan selatan Saudi dan utara Yaman di empat bulan pertama tahun lalu.
Mereka melaporkan "dugaan memprihatinkan" mengenai "penembakan artileri dan tembakan senjata lintas perbatasan oleh pasukan keamanan Arab Saudi menewaskan sekitar 430 imigran."(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net