search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kamar Jenazah Penuh, Libya Kewalahan Kubur Korban Banjir
Kamis, 14 September 2023, 00:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kamar Jenazah Penuh, Libya Kewalahan Kubur Korban Banjir

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Korban banjir Libya yang terus bertambah membuat kamar jenazah rumah sakit penuh, hingga otoritas setempat kewalahan mengubur para korban.

Staf rumah sakit dan pejabat yang mengendalikan Libya timur mengatakan kamar mayat penuh dan rumah sakit tak bisa digunakan untuk merawat para penyintas bencana.

Mayoritas penduduk Libya beragama Islam. Berdasarkan hukum dan syariah agama ini orang meninggal harus dikubur dalam waktu tiga hari.

Menteri Negara Urusan Kabinet Libya, Adel Juma, mengatakan tim darurat mencari korban yang hilang dan mayat yang tertimbun di bawah puing-puing.

"Komite Martir (dibentuk) untuk mengidentifikasi orang-orang yang hilang dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan mengubur mereka sesuai hukum dan syariah," kata Juma, dikutip CNN, Rabu (13/9).

Libya bagian timur, terutama Derna, dilanda banjir bandang usai hujan deras dan Badai Daniel menghantam daerah tersebut.

Banjir kian parah dan menjadi bencana mematikan usai dua bendungan di Derna hancur.

Sejauh ini, setidaknya 5.300 orang tewas. Para pejabat juga mengatakan setidaknya 10.000 orang dilaporkan hilang atau tewas.

Juru bicara pihak berwenang Libya timur, Tariq Kharaz, menyebut 3.200 jenazah sudah ditemukan. Dari jumlah ini, 1.100 di antaranya belum teridentifikasi.

Menteri penerbangan sipil Libya timur, Hichem Abu Chkiouat, kemudian meminta komunitas internasional untuk memberikan bantuan karena Libya tak punya pengalaman menangani dampak bencana.

Operasi penyelamatan di Libya tampak rumit karena perpecahan politik usai Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011. Negara ini kemudian terbagi menjadi dua bagian.

Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang diakui secara internasional memimpin Libya bagian barat, sementara pemerintahan paralel beroperasi di timur, termasuk Derna.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami