Atlet Selancar Jembrana Dicoret dari Daftar BK PON Aceh Jadi Sorotan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Pencoretan mendadak atlet selancar ombak asal Jembrana, Zaenal Abidin, dari daftar tim Provinsi Bali yang akan mengikuti Babak Kualifikasi (BK) PON XXI Aceh-Sumut menjadi sorotan.
Pencoretan ini dilakukan tepat saat BK PON dimulai pada Rabu (20/9/2023) di Pantai Halfway Kuta, Badung.
Saat Porprov Bali tahun lalu, Zaenal Abidin kalah satu peringkat di bawah atlet Badung atas nama I Gede Arya Eka Wira Dharma yang mendapatkan juara 1, kemudian peringkat tiga disusul Ivan Krisnadewa Sudena yang mewakili Kabupaten Tabanan.
Zaenal Abidin merupakan atlet selancar ombak satu-satunya wakil Kabupaten Jembrana yang lolos mendapatkan juara 2 pada Porprov Bali tahun 2022 lalu, kata Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) PSOI Jembrana Muklis Anwar.
Muklis Anwar mengatakan bahwa seharusnya Zaenal, setelah meraih juara 2, otomatis masuk sebagai wakil Bali. Namun, pencoretan Zaenal dari BK PON yang terkesan mendadak, dinilai sangat tidak sportif. Pencoretan tersebut bahkan dilakukan saat hari H dimulainya BK PON.
"Saya memang tidak bisa hadir di BK PON, namun Zaenal saat itu hadir di lokasi. Mendengar bahwa salah satu putra Jembrana ini dicoret dari daftar saya sangat kecewa," ujar Muklis.
Tindakan oleh Pengurus Provinsi PSOI menuai kekecewaan ratusan atlet selancar di Jembrana. Para atlet ini bahkan mengancam akan membubarkan diri dari PSOI Jembrana. Menurut mereka, hasil kerja keras membangun, pembina dan segala macam menjadi sia-sia, ketika atlet mereka diperlakukan tidak adil.
Wakil Ketua I KONI Jembrana, Putu Adi Paramartha, menyatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait pencoretan salah satu atlet Jembrana di ajang nasional ini.
Pihaknya memang kecewa terkait hak tersebut, namun ini juga sebagai ajang evaluasi. "Saya tahu, soal coret mencoret atlet menjadi hak prerogatif PSOI Bali. Tapi kenapa dilakukan secara mendadak di hari H BK PON," ungkap Putu Adi.
Putu Adi juga menjelaskan, pihaknya sudah menerima penjelasan secara lisan terkait pencoretan salah satu atletnya itu, dan memang ada beberapa regulasi yang berubah pada ajang PON XXI Aceh-Sumut sehingga harus mencoret salah satu atletnya.
"Dari informasi yang kami terima, itu mengenai perubahan regulasi. Namun, dari pihak PSOI Jembrana pasti timbul kekecewaan," papar Putu Adi.
Putu Adi juga menanggapi terkait adanya isu mengenai pembubaran PSOI Jembrana atas permasalahan ini. Dirinya menganggap permasalahan ini sebagai pembelajaran dan ajang evaluasi untuk kedepannya.
"Kecewa sudah pasti. Ini sebagai bahan evaluasi kita di Jembrana yang memang kabupaten ujung barat Pulau Bali dan memang paling jauh. Kita buktikan bahwa kita bisa," tandas Putu Adi.
Editor: Robby
Reporter: bbn/jbr