Usai Lahap 645 Hektare Hutan Lindung, Kebakaran Lereng Gunung Agung Akhirnya Padam
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Tim penanggulangan kebakaran hutan di lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali kini bisa bernafas lega, menyusul nihilnya titik api di kawasan lereng Gunung tertinggi di Pulau Dewata tersebut pada Rabu (4/10/2023).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana mengatakan, dari hasil pemantauan hari ke 7 ini, titik nyala api sudah tidak terpantau lagi di kawasan lereng Gunung Agung sejak 18 jam terakhir.
"Ya dari kemarin malam hingga sore ini titik api sudah tidak terpantau lagi di kawasan hutan lereng Gunung Agung, semoga benar - benar padam sehingga tidak ada kebakaran hutan lagi," kata Tirtana.
Kebakaran hutan di lereng Gunung Agung pertama kali terjadi pada 27 September 2023 lalu. Akibat cuaca panas musim kemarau hingga angin yang bertiup kencang menyebabkan api dengan cepat meluas dan menghanguskan sekitar 645 hektar kawasan hutan lindung hingga 3 Oktober 2023 ini.
Namun demikian, melihat kondisi cuaca yang masih panas dan juga musim kemarau, kebakaran hutan lereng Gunung Agung diperkirakan masih berpotensi terjadi. Umtuk itu, pihaknya akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan kondisi di lereng Gunung.
Sementara itu kebakaran hutan di lereng Gunung Agung kali ini bisa disebut paling besar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Sebelumnya kebakaran besar pernah terjadi pada tahun 2012 lalu, dimana kobaran api sempat merembet hingga hutan di sekitar Pura Pasar Agung Sebudi.
Namun pada tahun 2023 ini, kawasan hutan lindung yang terbakar sebarannya berada di wilayah Kecamatan Kubu, seperti di wilayah Banjar Bantas, Desa Baturinggit, Banjar Juntal, Kubu, Banjar Bukit Moncol Pikat, Desa Ban, Banjar Bukit Moncol Anyar di Desa Ban dan hutan lindung di Munduk Dukuh, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs