search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PM Baru Prancis Gabriel Attal Pernah Terapkan Larangan Pakai Abaya
Rabu, 10 Januari 2024, 13:04 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/PM Baru Prancis Gabriel Attal Pernah Terapkan Larangan Pakai Abaya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Emmanuel Macron menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri termuda Prancis di usianya yang baru menginjak 34 tahun pada Selasa (9/1).

Penunjukan Attal dilakukan usai Elisabeth Borne mengajukan pengunduran diri sebagai PM Prancis, bersama seluruh anggota pemerintahan, setelah menjabat kurang dari dua tahun.

"Presiden menunjuk Gabriel Attal sebagai perdana menteri, dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan," demikian pernyataan kantor Macron, seperti dikutip AFP.

Attal merupakan kepala pemerintahan termuda dan pertama di Prancis, yang secara terbuka menyatakan dirinya sebagai seorang gay.

Sebelum menjadi PM, Attal menjabat sebagai Menteri Pendidikan Prancis. Selama menjabat, ia pernah menerapkan larangan memakai abaya di lingkungan sekolah pada September lalu.

"Tidak akan lagi mungkin untuk mengenakan abaya di sekolah," ucap Attal kepada stasiun televisi TF1 pada Agustus 2023.

Attal menilai penggunaan pakaian tradisional perempuan Muslim itu melanggar hukum sekuler yang ketat di Prancis, terutama dalam pendidikan.

Larangan ini ditetapkan setelah debat salam berbulan-bulan di tingkat parlemen soal penggunaan abaya di sekolah-sekolah Prancis.

Sejumlah laporan muncul bahwa penggunaan abaya di sekolah semakin banyak dan hal ini membuat ketegangan di sekolah antara guru dan orang tua murid.

Terlepas dari kebijakannya yang kontroversial terutama bagi sekitar 3,35 juta umat Muslim di Prancis itu, penunjukan Attal sebagai PM disebut membawa angin segar bagi Prancis.

"Duo Macron-Attal dapat memberikan kehidupan baru (bagi pemerintah)," demikian pernyataan lembaga tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami