search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga Jagung Mahal, Peternak Ayam Petelur di Karangasem Tercekik
Senin, 15 Januari 2024, 17:49 WITA Follow
image

beritabali/ist/Harga Jagung Mahal, Peternak Ayam Petelur di Karangasem Tercekik.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Kegelisahan kini melanda peternak ayam petelur di Kabupaten Karangasem menyusul terjadinya lonjakan harga jagung untuk pakan ternak serta melorotnya harga telur di peternak. 

Menurut salah seorang peternak asal Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, I Ketut Edi Santa, lonjakan harga jagung sudah terjadi sejak sebulan terakhir ini. Tak main-main, harga jagung kini tembus Rp10 ribu per kilogramnya sedangkan harga telur turun menjadi Rp34 ribu per trainya di peternak. 

Dengan kondisi ini, Edi mengaku setiap hari harus merugi hingga puluhan ribu rupiah, lantaran harga pakan tidak sebanding dengan hasil penjualan telur yang dihasilkan, sehingga tidak sedikit peternak terpaksa slektif mengafkirkan atau menjual ayam yang produktivitas telurnya dirasa mulai menurun. 

"Sudah sebulan ini naik, selain harga yang mahal kita juga cukup kesulitan membeli jagung, sekarang stok pakan saya cuma 6 kampil, ini hanya cukup untuk pakan satu hari saja, saya bingung harus mengadu dan minta solusi kemana, semoga kondisi ini segera berlalu," ujarnya, Senin (15/1/2024).

Hal yang sama juga dirasakan oleh peternak lainnya di Desa Sebudi, I Gede Rudi. Selama bergelut di jalur ayam petelur, menurutnya baru kali ini terjadi lonjakan harga jagung yang cukup mencekik peternak. 

Biasanya harga paling tinggi di kisaran Rp7.000 per kilogram setelah itu harga kembali stabil, namun kini harga jagung bahkan menembus Rp10 ribu per kilogram, itu pun sangat sulit untuk mendapatkannya.

"Mau tidak mau melihat situasi ini, kita peternak minimal harus bertahan saja sampai kondisi harga mulai membaik, tidak sedikit peternak menjual sebagian ayamnya ada juga yang menjual kendaraannya untuk menutupi lonjakan harga pakan," kata Rudi.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami