Makin Berani, Korut Luncurkan Sejumlah Rudal Jelajah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Korea Utara menembakkan sejumlah rudal jelajah pada Minggu (28/1) pagi, di tengah ketegangan Semenanjung Korea dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan melaporkan peluncuran itu terjadi sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat di perairan Pelabuhan Sinpo.
"Militer kami mendeteksi beberapa rudal jelajah tak dikenal yang ditembakkan di dekat perairan di sekitar wilayah Sinpo Korea Utara pada pukul 08.00 pagi hari ini," demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan Korsel, seperti dikutip AFP, Minggu (28/1).
Korsel menyebut saat ini otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang menganalisis peluncuran rudal itu. Pihaknya juga memantau setiap pergerakan dan kegiatan lainnya dari Korea Utara.
Korut meluncurkan rudal jelajah beberapa hari setelah mereka menembakkan sejumlah rudal jelajah strategis bernama Pulhwasal-3-31 ke Laut Kuning pada Rabu (24/1). Peluncuran saat itu disebut-sebut sebagai uji coba pertama generasi baru rudal jelajah strategis.
Dilansir dari The Korea Times, para ahli mengatakan Pulhwasal-3-31 tampak seperti rudal jelajah berkemampuan nuklir, mengingat nomor dalam namanya identik dengan Hwasan-31, yakni hulu ledak nuklir taktis yang pertama kali diluncurkan Korut pada Maret 2023.
Sejak awal tahun, Pyongyang mulai mempercepat uji coba senjata, termasuk "sistem senjata nuklir bawah air" dan rudal balistik hipersonik berbahan bakar padat, di tengah ketegangannya dengan Korea Selatan.
Tidak seperti rudal balistik, uji coba untuk rudal jelajah tidak dilarang di bawah sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korea Utara.
Pasalnya, rudal jelajah cenderung jet-propelled dan terbang pada ketinggian yang lebih rendah daripada rudal balistik yang jauh lebih canggih sehingga sulit untuk dideteksi dan dicegat.
Kendati begitu, peluncuran ini bisa menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Korsel karena hulu ledak nuklir bisa dipasang pada rudal semacam itu.
Belakangan, Korut mulai meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dengan terus melakukan uji coba senjata imbas latihan bersama yang dilakukan Korsel dan AS.
Korut menilai latihan gabungan itu mengancam wilayahnya sehingga Pyongyang berulang kali meluncurkan berbagai jenis rudal dan drone ke perbatasan untuk memprotes latihan.
Penembakan rudal pertama Korut tahun ini terjadi pada 14 Januari lalu. Saat itu, Korut menembakkan rudal hipersonik berbahan bakar padat ke Laut Timur hingga mendorong latihan balasan serta perintah evakuasi di sejumlah pulau perbatasan milik Korea Selatan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net