Prabowo Urutan Pertama Paparkan Visi-Misi di Debat Pilpres Terakhir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto mendapat giliran pertama untuk memaparkan visi-misinya pada debat Pilpres terakhir, Minggu (4/2).
Komisioner KPU August Mellaz menyatakan urutan itu ditetapkan dengan sistem bergilir atau rotasi. Pada debat sebelumnya, paslon yang mendapat urutan pertama adalah paslon nomor urut 01.
"Kalau yang terakhir debat keempat kemarin kan dari Paslon nomor urut 1 jadi nanti akan dimulai dari Paslon nomor urut 2,;dalam hal ini calon presiden ya dari paslon nomor urut 2 pak Prabowo Subianto," Mellaz di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (31/1).
Mellaz menyatakan posisi duduk akan diurutkan sesuai dengan nomor urut paslon.
"Ya kalau itu nanti ada rotasinya, itu sesuai jadi nanti posisinya kalau yang debat kelima berurutan lagi, 1,2,3. Kemudian nanti siapa yang akan memulai duluan akan ditentukan berdasarkan skema rotasi yang sejak dilakukan debat pertama," ujarnya.
Tema besar dalam debat terakhir yakni kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, dan inklusi. Subtemanya meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi.
Debat akan dipandu oleh pembawa berita dari TvOne, Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.
"Media penyelenggara debat kelima akan diselenggarakan oleh TvOne, ANTV, dan NET TV," ungkapnya.
KPU juga telah mengumumkan 12 panelis yang sudah dikonfirmasi dan menyatakan kesediaannya untuk terlibat menyusun pertanyaan debat. Mereka adalah:
1. Aminuddin Syam
- Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
- Ketua Umum perhimpunan sarjana dan profesional kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Periode 2022-2026
2. Asep Saepudin Jahar
- Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2023-2027
3. Bahruddin
- Inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (BAN POM).
4. Damar Juniarto
- Akademisi di UPN Veteran Jakarta
- Pendiri PIKAT Demokrasi dan Penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)
5. Emiritus PM Laksono
- Guru Besar Antropolog, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada
6 Imam Prasodjo
- Sosiolog Universitas Indonesia.
7. Onno Widodo Purbo
- Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor institut Teknologi Tangerang Selatan
8. Dra. Reni Kusumowardhani
- Psikolog
- Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
9 Timboel Siregar
- Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI).
- Koordinator Advokasi BPIS Watch.
10 Tolhas Damanik
- Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA)
- Aktivis Disabilitas.
11. Drs. Tukiman Tarunasayoga
- Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta
- Dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
12. Prof. Vina Adriany
- Guru Besar di bidang PAUD dan Gender, Universitas Pendidikan Indonesia.
(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net