search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
WHO: 721 Serangan ke Layanan Kesehatan di Palestina Sejak 7 Oktober
Minggu, 11 Februari 2024, 10:52 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/WHO: 721 Serangan ke Layanan Kesehatan di Palestina Sejak 7 Oktober

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya mendokumentasikan 721 serangan terhadap layanan kesehatan di wilayah pendudukan Palestina sejak 7 Oktober.

Ketika ditanya pada konferensi pers PBB, Tarik Jasarevic, juru bicara WHO, mengatakan sekitar 357 serangan dilakukan di Jalur Gaza yang menewaskan 645 orang dan melukai 818 lainnya.

"Serangan tersebut telah mempengaruhi 98 fasilitas layanan kesehatan (termasuk 27 rumah sakit dari 36 rumah sakit) dan mempengaruhi 90 ambulans, termasuk 50 yang mengalami kerusakan," tambah Jasarevic seperti dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (9/2).

Dia mengatakan, sementara sebanyak 364 serangan di Tepi Barat telah mengakibatkan 10 korban jiwa dan 62 orang luka-luka.

"Serangan tersebut telah mempengaruhi 44 fasilitas kesehatan, termasuk 15 klinik keliling dan 249 ambulans," tambah Jasarevic.

Selama penyerangan di Tepi Barat, kata dia, terdapat 251 insiden yang melibatkan gangguan terhadap pemberian layanan kesehatan. Di mana 190 insiden melibatkan penggunaan kekerasan, 60 insiden melibatkan penahanan, dan 67 insiden melibatkan penggeledahan ambulans.

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 27.947 warga Palestina dan melukai 67.459 lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Keputusan sementara yang dikeluarkan Mahkamah Internasional pada bulan lalu meminta Israel untuk menghentikan pelanggaran yang mereka lakukan, namun sebagian besar pengamat internasional mengatakan Israel mengabaikan keputusan tersebut.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami