search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Libur Imlek, Kunjungan Wisatawan di Tanah Lot Belum Signifikan
Selasa, 13 Februari 2024, 06:27 WITA Follow
image

beritabali/ist/Libur Imlek, Kunjungan Wisatawan di Tanah Lot Belum Signifikan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Kenaikan kunjungan wisatawan ke objek wisata Tanah Lot pada libur Imlek 2024 tidak signifikan pada angka 10 hingga 20 persen dari kunjungan hari biasa. Selama empat hari dari Kamis, (8/2) hingga Minggu, (11/2) jumlah kunjungan mencapai angka 30.582 wisatawan. 

“Didominasi oleh wisatawan domestik sekitar 70 persen,” ujar asisten manajer Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot I Putu Toni Wirawan Senin, (12/2). 

Toni menyebutkan, pada hari normal kunjungan ke Tanah Lot berkisar antara angka 4 hingga 5 ribu wisatawan. Jumlah ini masih belum normal seperti sebelum covid-19 yang mencapai 7 ribuan pengunjung. 

“Ya, kami masih pelan-pelan pasca Covid-19. Tapi kondisi sudah normal,” ujarnya. 

Meski sebelumnya sempat khawatir dengan kenaikan harga tiket pasca Pandemi, Toni bersyukur jika kenaikan harga tiket di obyek wisata Tanah Lot tidak berpengaruh banyak pada situasi kunjungan di tahun ini. Ia menyebutkan, kenaikan tiket memang cukup lama belum dilakukan.

“Kami berharap situasi Pemilu seperti pemilihan presiden dan kepala daerah tidak akan berdampak langsung pada pariwisata Bali,” ujarnya.  

Kenaikan harga tiket masuk di DTW Tanah Lot seperti tiket anak domestik Rp15.000 menjadi Rp20.000. Tiket dewasa domestik Rp20.000 menjadi Rp 30.000. Tiket anak mancanegara Rp30.000 menjadi Rp40.000. Tiket dewasa mancanegara Rp60.000 menjadi Rp75.000. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami