PBB Sebut Gelombang Kelaparan Akan Melanda Gaza Utara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebut gelombang kelaparan akan melanda Gaza utara imbas agresi Israel yang sudah berlangsung selama lima bulan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa (19/3), menyerukan untuk melakukan tindakan segera guna mencegah kelaparan di Gaza utara.
Guterres juga menggambarkan situasi terkini sebagai sebuah bencana yang "disebabkan oleh manusia".
Menurut laporan lembaga Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), malnutrisi dan kerawanan pangan telah melampaui tingkat kelaparan di Gaza utara. Hal ini dapat menciptakan gelombang angka kematian baru akibat kelaparan.
IPC memperkirakan setidaknya 20 persen penduduk Gaza utara menderita kekurangan pangan yang parah, dengan satu dari tiga anak mengalami kekurangan gizi akut. Terlebih, dua dari setiap 10.000 anak meninggal setiap hari karena kelaparan.
"Tren peningkatan angka kematian non-trauma juga diperkirakan akan semakin cepat, sehingga semua ambang batas kelaparan kemungkinan besar akan terlampaui dalam waktu dekat," tambahnya.
Sebelumnya, Israel telah memblokade beberapa jalur darat yang terhubung dengan jalan menuju luar kota. Blokade tersebut juga menghentikan beberapa truk bantuan kemanusiaan yang berisi makanan dan obat-obatan.
Israel juga berencana ingin tetap menggempur beberapa daerah pertahanan terakhir warga Gaza, seperti kota Rafah di selatan Gaza.
Komunitas internasional yang tengah menyusun strategi untuk mengirim bantuan kerap geram terhadap perlakuan Israel yang memanfaatkan keadaan warga Gaza.
Uni Eropa salah satu pihak yang menuduh Israel karena memanfaatkan krisis pangan dan kelaparan sebagai salah satu senjata perang mereka, seperti ditulis Reuters.
Mereka juga mengingatkan akan janji Israel bahwa pihaknya tidak akan menargetkan warga sipil dan hanya bertujuan untuk melenyapkan Hamas. Namun, janji tersebut sangat kontradiktif dengan situasi yang dialami oleh warga Gaza saat ini.
Hingga kini, agresi brutal Israel masih menjadi suatu ketakutan dan kekhawatiran bagi warga Gaza yang bertahan hidup.
Terlebih, pasukan militer Israel juga menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa di kota Gaza dengan Tank dan tembakan yang membuat banyak korban berjatuhan, pada Senin (18/3).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net