Banjir Bandang Tewaskan Nyaris 100 Orang di Pakistan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Hampir 100 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden yang dipicu hujan lebat selama seminggu terakhir, yang mengakibatkan banjir di wilayah barat laut dan barat daya Pakistan.
Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA), hujan lebat menyebabkan banjir bandang di provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP), Balochistan, dan Punjab. Wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola Pakistan juga diterpa banjir bandang.
Seperti dikutip Anadolu, Sabtu (20/4), menurut laporan terbaru NDMA, sejauh ini, 98 orang telah tewas dan 89 lainnya terluka di wilayah tersebut akibat runtuhnya bangunan.
Selain itu, hujan lebat di Pakistan yang mengakibatkan banjir juga membuat sebanyak 3.261 rumah juga rusak, dan 536 rumah lainnya rusak total.
Banjir besar dan longsor juga menyebabkan kerusakan jalan dan jembatan di kawasan perbukitan KP dan Balochistan.
Dalam pernyataan terpisah, NDMA memperingatkan bahwa hujan yang sedang turun akan terus berlanjut hingga 22 April 2024 dengan potensi banjir di wilayah Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.
"Curah hujan diperkirakan dapat memicu banjir bandang di nullah lokal di beberapa wilayah, termasuk Khuzdar, Ziarat, Zhob, Sherani, Muslim Bagh, Quetta, Pishin, Kech, Panjgur, Gwadar, dan Turbat," katanya.
Mereka juga memperkirakan akan terjadi hujan lebat pada tanggal 25 hingga 29 April 2024, dan mendesak masyarakat untuk menjauh dari infrastruktur yang lemah, dan tidak mengemudi atau berjalan di dekat perairan.
Banjir di Afganistan
Sementara itu, Kementerian Penanggulangan Bencana Afghanistan menyebutkan sedikitnya 70 orang tewas dan 56 lainnya luka-luka akibat hujan lebat dan banjir di beberapa wilayah negara itu selama sepekan terakhir.
Menurut laporan Kantor Berita Afghanistan, Bakhtar, mengutip laporan kementerian, banjir dahsyat ini juga merusak 2.627 rumah, baik sebagian maupun seluruhnya, sementara lebih dari 600 ternak juga musnah. Badan cuaca memperkirakan curah hujan saat ini akan berlanjut hingga Minggu (21/4). (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net