search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Malaysia Pakai Diplomasi Orangutan Bujuk Negara Beli Minyak Sawitnya
Kamis, 9 Mei 2024, 12:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Malaysia Pakai Diplomasi Orangutan Bujuk Negara Beli Minyak Sawitnya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Malaysia berencana menerapkan hadiah orangutan kepada negara-negara yang membeli minyak sawitnya.

Kuala Lumpur mengusulkan inisiatif setelah terinspirasi dari kebijakan China, 'diplomasi panda'.

Kementerian Perdagangan Malaysia Johari Abdul Ghani mengatakan dengan "diplomasi orangutan", Malaysia akan memberikan kera besar yang terancam punah itu kepada negara-negara yang membeli minyak sawitnya, terutama negara-negara pengimpor utama seperti Uni Eropa dan India.

"Dengan memperkenalkan 'diplomasi orangutan', ini akan menunjukkan kepada dunia, bahwa Malaysia selalu berkomitmen terhadap konservasi keanekaragaman hayati," ujarnya dalam unggahan di platform media sosial X.

Orangutan merupakan binatang endemik Indonesia yang terancam punah. Menurut WWF, hal itu disebabkan akibat habitat mereka semakin menyusut "imbas penebangan hutan, perluasan pertanian, pembangunan infrastruktur, termasuk juga perluasan perkebunan kelapa sawit."

Ghani juga mendesak perusahaan kelapa sawit untuk berkolaborasi dengan LSM dalam membantu melestarikan dan memberikan keahlian teknis mengenai satwa liar di Malaysia.

Sementara itu, perkebunan sawit selama ini banyak dinilai sebagai biang kerusakan hutan hujan di Malaysia dan Indonesia yang semakin masif selama beberapa dekade terakhir.

Selama ini, Malaysia dan Indonesia merupakan penghasil terbesar minyak sawit di dunia.

Sebagai informasi, Diplomasi Panda milik China yang bakal ditiru Malaysia ini telah lama dijadikan soft power Negeri Tirai Bambu dalam politik luar negeri.

Selama ini, China memang kerap "meminjamkan" panda-panda ke kebun binatang di negara lain sebagai gesture penguatan hubungan bilateral dan kerja sama.

Meski begitu, negara-negara tersebut diwajibkan mengembalikan anak-anak panda yang lahir ke China beberapa tahun setelah kelahirannya. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami