Disdikpora Buleleng Komitmen Entaskan Buta Aksara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Komitmen untuk mengentaskan buta aksara di Buleleng ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika.
Di mana program keaksaraan dasar dulu pernah digarap saat dirinya menjabat sebagai staf. Di dalam menyelesaikan program keaksaraan memang perlu beberapa tahapan yang harus dilalui.
“Mereka ini harus melalui tahapan agar bisa mendapatkan Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma) baik itu sukma pertama diberikan kepada warga yang telah menyelesaikan program pendidikan keaksaraan tingkat dasar, kemudian Sukma dua diberikan kepada warga yang telah menyelesaikan program pendidikan keaksaraan tingkat lanjut dan Sukma tiga diberikan kepada warga yang telah menyelesaikan program pendidikan keaksaraan tingkat mandiri dengan jangka waktu pembelajaran ditempuh selama 6 bulan,” ungkap Astika, Sabtu 1 Juni 2024.
Astika juga menegaskan, program untuk mengentaskan buta aksara merupakan komitmen tegas yang akan dilakukan Disdikpora Buleleng dan berharap ada dukungan secara serius dari pihak-pihak terkait sehingga tahapan mampu dilakukan secara tepat.
"Ini adalah salah satu komitmen Disdikpora Kabupaten Buleleng dalam mengentaskan masyarakat dari buta aksara. Maka dari pada itu saya berharap PKBM selalu konsisten dan berperan aktif dalam memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri untuk bekal kehidupan yang lebih baik lagi. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bisa meningkatkan lama rata-rata sekolah dan masyarakat bisa melek angka maupun huruf atau terbebas dari buta aksara,” tegas Kadisdikpora Buleleng.
Sementara, Plt. Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Putu Pasek Sujendra, didampingi Kasi Kurikulum PAUD dan PNF, Komang Sudarsana, menyampaikan bahwa peserta didik pada program pendidikan keaksaraan dasar adalah penduduk buta aksara, baik buta aksara murni maupun Drop Out Sekolah Dasar kelas 1,2,3 dengan batasan usia 15-59 tahun yang berdomisili di wilayah Kecamatan Banjar dan Kecamatan Seririt sesuai hasil pendataan yang dilaksanakan pada tahun 2022.
“Pada tahun 2024 ini program akan menyasar sebanyak 20 kelompok dengan jumlah peserta didik pada setiap kelompok minimal 10 orang dengan melibatkan satuan pendidikan terdekat di wilayah Kecamatan Banjar dan Seririt sepert SPNF SKB Buleleng, PKBM Widya Aksara PKBM Puspita Jaya,” papar Pasek Sujendra.
Pasek Sujendra menyebutkan, adapun tujuan dari kegiatan ini seperti memperluas dan mendekatkan akses penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar bagi remaja dan orang dewasa di Kecamatan Banjar dan Kecamatan seririt dengan sistem jemput bola, mempolakan tempat dan waktu pembelajaran yang fleksibel serta menuntaskan warga buta aksara di wilayah Kecamatan Banjar dan Kecamatan Seririt, selanjutnya secara bertahap akan menyasar Kecamatan lain di Kabupaten Buleleng melalui program berikutnya baik yang bersumber dana dari APBD maupun APBN.
“Hal ini penting dilaksanakan agar peserta memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, berbahasa Indonesia, dan menganalisa sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi potensi diri sesuai dengan standar kompetensi lulusan pendidikan keaksaraan dasar,” ucap Pasek Sujendra.
Dalam pertemuan itu juga dilaksanakan penandatanganan berita acara serah terima alat tulis kantor kepada satuan pendidikan penyelenggara program keaksaraan antara Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng dengan Kepala SPNF SKB Buleleng, Kepala PKBM Widya Aksara dan Kepala PKBM Puspita Jaya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/bul