search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putin ke Vietnam Usai Temui Kim Jong Un di Korut
Kamis, 20 Juni 2024, 12:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Putin ke Vietnam Usai Temui Kim Jong Un di Korut

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Vietnam, sehari setelah menemui Kim Jong Un di Korea Utara.

Putin tiba di ibu kota Vietnam, Hanoi pada Rabu (19/6) malam. Sejumlah pejabat dari negara ini berada di bandara untuk menyambut presiden Rusia itu.

Saat Putin turun dari pesawat, dia langsung menyalami sederet pejabat yang sudah menyambut dirinya.

Putin akan berada di Vietnam selama dua hari. Dia dijadwalkan bertemu Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong dan Presiden baru To Lam.

Duta Besar Rusia untuk Vietnam Dang Minh Koi mengatakan kunjungan kenegaraan ini akan memperkuat hubungan Hanoi-Moskow.

"Dan menjadi kesempatan bagi para pemimpin kedua negara untuk berdiskusi dan mengusulkan langkah-langkah nyata deni meningkatkan perdagangan bilateral dan kerja sama ekonomi," kata Dang Minh, dikutip CNN.

Penasihat kebijakan luar negeri kepresidenan Rusia Yury Ushakov mengatakan kunjungan Putin ke Vietnam akan membahas sejumlah kerja sama mencakup ekonomi hingga ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kunjungan ini juga menunjukkan tindakan penyeimbangan kebijakan luar negeri Vietnam yang memungkinkan mereka bersahabat dengan negara-negara besar yang bermusuhan seperti Rusia, Amerika Serikat dan China.

Namun, sejumlah pengamat menilai lawatan Putin ke Hanoi bisa jadi berdampak negatif ke Vietnam. Negara ini merupakan pusat upaya Amerika Serikat untuk meningkatkan pengaruh di Indo Pasifik dan melawan China.

Selain itu, Vietnam juga disebut memanfaatkan AS agar tak bergantung sepenuhnya ke China.

Peniliti senior Program Studi Vietnam di ISEAS Singapura - Yusof Ishak Institute, Lee Hong Hiep, menilai dari sudut pandang Vietnam, Rusia masih dianggap sebagai mitra penting.

"Mereka memiliki ikatan sejarah yang mendalam dan peran penting dalam kebijakan pertahanan dan keamanan Vietnam," kata Le Hong Hiep.

Namun dia juga menjabarkan, "Vietnam berhati-hati agar tak terlihat terlalu dekat dengan Rusia. AS dan sekutu-sekutunya memainkan peran yang jauh lebih penting dalam keamanan dan pembangunan ekonomi Vietnam."

Kunjungan Putin ke Hanoi berlangsung usai dia bertemu Kim Jong Un di Korut.

Selama di Korut, mereka membahas berbagai kerja sama dan menandatangani perjanjian. Salah satunya adalah pakta pertahanan kedua negara.

Pakta bertajuk "kemitraan strategis komprehensif" ini mencakup klausul pertahanan bersama jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.

Di kesempatan itu, Kim memuji Rusia karena melakukan langkah strategis yang sangat signifikan untuk mendukung Korut. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami