search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Saat Masa Pengenalan, Siswa Baru di Sukawati Diajari Memilah Sampah
Sabtu, 20 Juli 2024, 17:24 WITA Follow
image

beritabali/ist/Saat Masa Pengenalan, Siswa Baru di Sukawati Diajari Memilah Sampah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Kabupaten Gianyar sedang gencar memilah sampah. Untuk mengajari masyarakat, maka itu, dari baru duduk di bangku sekolah, siswa diajari memilah sampah.

Seperti yang diberikan kepada siswa-siswi kelas 1 baru SDN 6 Sukawati. Pihak sekolah menghadirkan praktisi lingkungan dari Yayasan Bali Bangga Bersama.

Kepala SDN 6 Sukawati Ni Nengah Teniari Spd SD mengatakan edukasi memilah sampah ini konsisten dilakukan setiap saat. "Sebab sekitar setahun sebelumnya, sekolah selalu kelimpungan mengatasi persoalan sampah tercampur," ujarnya.

Melalui Komite, sudah dibuat 2 teba moderen yang menampung sampah organik. Selanjutnya bersama Bali Bangga Bersama, sampah anorganik dalam 5 kategori diangkut ke pengepul. Hanya sampah residu yang akhirnya dibuang ke TPA Temesi. 

"Kami meminta Bali Bangga Bersama untuk hadir ke sekolah karena edukasinya menyenangkan. Anak-anak semenjak setahun terakhir sudah mulai terbiasa memilah," jelasnya. 

Sebelumnya diakui sampah sekolah tercampur dan berserakan. Apalagi jika telat diangkut truk sampah, biasa dikoyak anjing liar. Untuk mengawasi pemilahan sampah, sekolah melibatkan siswa kelas tinggi. 

"Siswa kelas 6 setelah istirahat bel masuk, mereka akan mengawasi adik kelasnya membuang sampah. Apakah sudah benar atau belum, yang belum diperingatkan untuk buang tepat tempat," jelasnya. 

Sampah anorganik dibedakan dalam 5 tong sampah, diantaranya sampah plastik, kemasan botol, kertas, residu dan rongsok. Kebiasaan memilah inipun sangat disyukuri, karena sejak Mei 2024 lalu pemerintah Gianyar menerapkan kebijakan pemilahan sampah terjadwal. 

Praktisi lingkungan Bali Bangga Bersama, Mang Adi mengatakan edukasi memilah sampah ini gencar dilakukan dari sekolah ke sekolah. Sedikitnya ada 15 SD maupun SMP di Kabupaten Gianyar yang rutin dikunjungi. 

Di beberapa sekolah yang komitmen memilah sampah, Bali Bangga Bersama juga membuatkan teba moderen yang bisa menampung sampah organik. Dengan demikian, satu sekolah akan berkontribusi nyata untuk mengurangi pengiriman sampah ke TPA. Kalaupun ada, hanya sampah residu saja yang berakhir di TPA. 

"Ini juga mendukung kebijakan Gianyar memilah," tutup dia. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami