search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Usai Tabrakan, 1 Kapal Supertanker Cabut dari Laut Singapura
Minggu, 21 Juli 2024, 12:13 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Usai Tabrakan, 1 Kapal Supertanker Cabut dari Laut Singapura

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Penjaga pantai Malaysia mengatakan salah satu dari dua kapal tanker minyak besar yang bertabrakan di dekat perairan Singapura telah meninggalkan lokasi kecelakaan.

Kapal tanker yang dimaksud adalah Ceres I yang memiliki bendera Sao Tome dan Principe.

Selain itu, dilansir Reuters pada Sabtu (20/7), kapal tanker tersebut juga diyakini telah mematikan sistem pelacaknya. Hal tersebut membuat penjaga pantai Malaysia kini sedang melacak keberadaan kapal tersebut.

Sebelumnya, dua kapal tanker minyak besar terbakar usai bertabrakan di dekat Singapura. Kecelakaan itu terjadi pada Jumat (19/7) pukul 06.15 pagi waktu setempat.

Kapal tanker berbendera Singapura Hafnia Nile dan kapal tanker berbendera Sao Tome and Principe Ceres I berada sekitar 55 kilometer di timur laut pulau Pedra Branca di Singapura, menuju Selat Singapura.

Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) mengatakan 22 awak Hafnie Nile dan 40 awak Ceres I semuanya selamat.

Sebanyak 14 orang dari Ceres I telah dievakuasi menggunakan helikopter Angkatan Udara Singapura, sementara 26 orang lainnya mengikuti operasi pemadaman kebakaran di atas kapal.

Pemilik Hafnia Nile mengonfirmasi bahwa kapal tersebut terlibat tabrakan dengan Ceres I milik China.

Dalam foto-foto yang dirilis oleh Angkatan Laut Singapura memperlihatkan asap hitam mengebul dari salah satu kapal tanker, dan awak yang diselamatkan menggunakan rakit penyelamat dan diterbangkan ke rumah sakit.

Otoritas lingkungan di negara tetangga Malaysia mengatakan tengah bersiap untuk menghadapi potensi tumpahan minyak imbas insiden ini.

Namun salah satu perusahaan asuransi Hafnia Nile, Gard dari Norwegia, mengatakan masih terlalu dini untuk menilai dampak lingkungan.

"Kami memantau insiden ini," demikian pernyataan Gard.

Menurut data pelacakan kapal, kapal tanker Hafnia Nile dengan kapasitas 74 ribu ton itu tengah mengangkut sekitar 300 ribu barel nafta (hidrokarbon cair). Sementara supertanker Ceres I membawa 2 juta barel minyak mentah Iran.

Namun, Kementerian Perminyakan Iran membantah informasi tersebut. Mereka mengatakan tidak ada kapal yang membawa minyak mentah Iran.

Pemilik Ceres I yang berbasis di China hingga kini belum memberikan komentar resminya. Kapal Ceres I dibangun pada 2001, sementara Hafnia Nile dibangun pada tahun 2017. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami