search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mantan Bupati Jembrana dan Istri Tewas Membusuk, Warga Sebut Korban Jarang Keluar-Membaur
Jumat, 9 Agustus 2024, 18:04 WITA Follow
image

beritabali/ist/Eks Bupati Jembrana dan Istri Tewas Membusuk, Warga Sebut Korban Jarang Keluar-Membaur.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kematian mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya AA Ayu Sri Wulan Trisna (64) di rumahnya di Jalan Gurita IV nomor 6, Sesetan, Denpasar Selatan sudah ditangani aparat kepolisian. 

Namun disisi lain, kematian mantan Bupati Jembrana periode 1980-1990 ini menimbulkan banyak pertanyaan di warga. 

Pasalnya, kehidupan Ardana sangat tertutup. Ia tidak pernah keluar rumah dan berbaur dengan warga. Bahkan, Ardana tidak masuk grup Whatsapp di lingkungan Karya Dharma. Akibatnya, kematian dua lansia hingga membusuk di rumahnya itu tidak diketahui warga setempat. 

Kepada awak media, Kelian Tempekan Lingkungan Karya Dharma Wayan Kartawan (56) menjelaskan, Ardana memang sudah lama tinggal di Jalan Gurita IV nomor 6, Denpasar Selatan. Apalagi rumah mereka didiami sejak era tahun 90-an. Walau begitu, Kelian Kartawan yang rumahnya dekat TKP jarang bertemu dengan Ardana dan istrinya. 

Diakuinya, Ardana memang terlihat sering berolahraga, sedangkan istrinya keluar mebanten dan terkadang jalan-jalan. 

"Ya, saya tinggal di gang sebelah dekat dari lokasi. Tapi saya tidak pernah bertemu. Dulu pernah ketemu pada Oktober 2023 dan bawa surat di Bulan Maret 2024," ungkapnya, Jumat 9 Agustus 2024 malam. 

Keterangan berbeda, warga bernama Putu Umbara, 51, yang juga tinggal dekat TKP mengatakan dirinya baru tahu bahwa Ida Bagus Ardana hanya tinggal berdua dengan istrinya. Ia juga menyebutkan Ardana beberapa bulan belakangan ini sudah jarang terlihat. Apalagi jogging setiap pagi. 

"Itu istri kedua, seharinya biasanya ditengokin. Tapi dalam sebulan ini tumben dari yang saya lihat tidak ada yang nengokin. Biasanya ada datang anaknya. Tapi ya saya ada kesibukan, tidak terlalu memperhatikan," ungkapnya. 

Dikatakannya, Ardana dan istrinya memang tidak bergaul dengan warga sekitar, dan mereka juga tidak bergabung dalam grup WhatsApp. 

"Padahal kami ada grup Whatsapp banjar. Tapi dia (Ardana) tidak ikut gabung di grup, apalagi anak anaknya. Seingatnya, saya terakhir ngobrol tatap muka dengan beliau tiga tahun lalu," beber Putu Umbara. 

Ia juga mengaku tidak mengetahui apakah korban punya riwayat sakit, atau faktor lainnya sehingga meninggal secara bersamaan. 

Senada dikatakan Kepala Lingkungan Karya Dharma Putu Gede Igar Bramandita, bahwa Ardana cukup komunikatif mengenai masalah lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

"Kalau saya menilai bapaknya ramah baik kalau ada apa-apa itu info ngasih tau begini kurang. Kalau ada kurang-kurang pasti telpon," ucapnya. 

Dijelaskannya, kematian Ardana dan istrinya diketahui pada Kamis 8 Agustus 2024 sekitar pukul 18.35 WITA oleh tetangga korban. Pasalnya, Ardana yang dihubungi tidak mengangkat telpon, padahal sudah dihubungi berkali-kali. 

Warga pun antusiasme mengecek dan melompat tembok. Namun baru sampai di depan garasi, mereka mencium bau busuk. Sehingga meminta menghubungi polisi, pecalang, hingga dokter.

Ketika petugas tiba, anak dan menantu korban meminta membongkar gembok pintu rumah menggunakan gerinda. Mereka lantas mengecek ke dalam dan menemukan mantan Bupati Jembrana itu dalam posisi tergeletak tak bernyawa di bagian dapur. 

Kondisi jenazah sudah membusuk disertai keluar banyak cairan. Sedangkan istrinya ditemukan dalam kamar yang terkunci. Setelah jendela dibuka sang istri ditemukan meninggal di kasur, dan ruangan kamar yang tercium bau busuk. 

Dalam olah TKP pihak kepolisian, terlihat Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, dan Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Herson Djuanda. Namun kedua perwira itu enggan memberikan komentar.

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami