search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tak Diusung PDIP, Cok Ace Respons Jika Diusulkan Jadi Cawagub Partai Lain
Jumat, 23 Agustus 2024, 13:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tak Diusung PDIP, Cok Ace Respons Jika Diusulkan Jadi Cawagub Partai Lain.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Setelah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan secara resmi mengusung Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024.  

Mantan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang biasa disapa Cok Ace menghormati keputusan tersebut. Cok Ace yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, sebelumnya digadang-gadang akan tetap berduet dengan Wayan Koster untuk maju di Pilgub 2024 dan melanjutkan kepempimpinan di Pemerintahan Provinsi Bali. 

"Iya dulu kan periode pertama saya mendampingi Pak Koster, sekarang keputusan dari partai Pak Koster dengan Nyoman Giri dan itu sudah selesai karena itu keputusan partai. Kan kita hormati bersama keputusan partai," kata Cok Ace.  

Kendati tak dipilih untuk menjadi calon wakil gubernur (Cawagub) di Pilgub Bali, Cok Ace akan tetap mendukung Wayan Koster di Pilkada 2024 nantinya. 

"Iya saya tetap akan mendukung. Saya bukan mendukung orang per-orangan. Tapi saya mendukung program-program yang ditawarkan, karena dulu kami ikut di dalamnya dan beberapa masih terhambat gara-gara Covid-19 dalam lain sebagainya. Walaupun, saya hanya mendukung melalui apa yang saya miliki tentu saya ingin program-program yang telah kami rintis dulu bisa ditindaklanjuti," imbuhnya. 

Sementara, saat ditanya andai ada partai lain yang akan mengusung dirinya menjadi cawagub Bali. Pihaknya mengaku tak bersedia dan itu menurutnya tidak etis. 

"Saya kira tidak etis, saya loncat-loncat tidak etis. Biarlah saya mengabdi melalui jalur saya mulai asosiasi yang saya pimpin sudah puluhan tahun PHRI, sudah 20 tahun saya pimpin. Badan Promosi Pariwisata sudah 10 tahun saya pimpin, itu sudah cukup mencurahkan pengabdian saya kepada masyarakat Bali, dan tidak harus menjadi jabatan di birokrasi," ungkapnya.

Ia juga menerangkan, bahwa tidak dipilihnya dirinya mendampingi Wayan Koster agenda kedepannya akan lebih fokus untuk di bidang akademik dan pariwisata di Bali. 

"Saya kan backgroundnya orang kampus dan praktisi pariwisata sekaligus kebetulan kalau dilihat dari akademiknya pendidikan saya guru besar di bidang kebudayaan. Tentu dalam hal ini keputusan-keputusan yang dibuat baik keputusan terhadap calon yang diajukan oleh partai tentu mempertimbangkan kondisi masyarakat, fenomena atau realita masyarakat," ujarnya. 

"Mungkin di era sekarang bukan lagi penekanan pada pimpinan yang seperti saya. Yang jelas, saya ini kan pilihan, artinya siap ditunjuk untuk mengabdi apapun keputusan Ibu (Megawati) dan sudah tentu ibu mempunyai pandangan yang jauh lebih luas daripada pandangan kami, jadi saya menghargai," ujarnya. (sumber: tvonenews.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami