Suga BTS kembali meminta maaf kepada ARMY lewat tulisan tangan usai menjalani pemeriksaan di Kantor Polisi Yongsan, Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (23/8) malam.

Pemeriksaan dilakukan usai sang rapper BTS tersebut kedapatan jatuh saat mengemudi skuter elektrik ketika mabuk.

Melalui tulisan tangan yang ia unggah di Weverse pada Minggu (25/8), Suga mengucapkan permintaan maaf dan penyesalannya lagi.

Suga merasa menyesal telah mengecewakan dan menyakiti para penggemarnya imbas kecerobohan yang ia lakukan.

Dalam surat itu, Suga juga meminta maaf kepada para member BTS yang lain karena tindakannya ini membuat nama dan citra grup kenamaan asal Korea Selatan itu menjadi buruk.

"Saya lupa akan tanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan cinta yang saya terima dan membuat kesalahan besar[...]Seharusnya saya lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan, tetapi saya gagal melakukannya. Ini sepenuhnya kesalahan saya. Kecerobohan saya telah menyebabkan rasa sakit bagi semua orang yang peduli pada saya," bunyi surat Suga tersebut.

"Saya sangat menyesal dan merasa sangat sakit karena telah menyebabkan kerugian bagi para anggota dan tim. Saya juga sepenuhnya sadar akan kekecewaan yang dirasakan oleh para penggemar yang selalu mendukung dan menyemangati saya."

Dalam pernyataan itu, Suga juga mengatakan siap menerima segala kritik dan konsekuensi atas tindakannya ini. Ia juga berjanji akan sepenuhnya merenungkan kesalahannya ini dan tidak mengulanginya lagi.

"Saya merenungkan tindakan saya setiap hari dengan hati yang berat. Sekali lagi, saya dengan tulus meminta maaf kepada para penggemar yang telah terluka karena saya. Saya akan dengan rendah hati menerima kritik dan konsekuensi yang mengikuti tindakan saya," ucap Suga dalam suratnya.

Kasus Suga BTS terungkap saat petugas polisi menemukan sang idol terjatuh saat mengendarai skuter listrik di depan rumahnya pda 6 Agustus pukul 23.27.

Polisi kemudian melakukan pengecekan awal setelah mencium bau alkohol dari musisi bernama lengkap Min Yoongi itu.

Sejumlah media sempat melaporkan bahwa kadar alkohol dalam darahnya melebihi ambang batas 0,09 persen untuk pencabutan SIM. Namun, sampai hari ini, polisi belum mengonfirmasi berapa kadar alkohol pasti Suga saat itu.

Sehari setelah insiden, Suga merilis pernyataan yang mengakui telah minum alkohol sebelum mengendarai skuter listrik tersebut. Saat itu, Suga mengklaim ia tidak menyadari bahwa ia melanggar hukum karena mengendarai skuter elektrik sehabis minum alkohol.

Sementara itu, Korea Selatan memang menerapkan aturan ketat soal penggunaan skuter listrik menyusul angka kecelakaan yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Sejumlah kecelakaan fatal dari penggunaan skuter elektrik yang merenggut nyawa juga semakin meningkat di Negeri Ginseng.

Meski begitu, aturan pasti soal penggunaan skuter listrik di Korsel juga belum begitu hingga sejumlah anggota legislatif terus menekan pembenahan aturan e-scooter ini.

Di saat bersamaan, pelanggaran mengemudi kendaraan dalam keadaan mabuk (driving under influence/DUI) di Korsel juga menjadi kasus yang sangat serius. (sumber: cnnindonesia.com)