Dua Kotak Suara AS Dibakar, Ratusan Surat Suara Rusak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ratusan surat suara di dua negara bagian Amerika Serikat rusak setelah sejumlah kotak suara dilaporkan dibakar.
Sebuah kotak suara di Portland, negara bagian Oregon, terbakar pada Senin (28/10) diduga disabotase dengan bukti ditemukannya alat pembakar di kotak suara.
Menurut pejabat setempat, hanya tiga surat suara yang rusak dalam insiden tersebut. Polisi menduga insiden itu berkaitan dengan insiden kotak suara terbakar yang juga terjadi di Vancouver, Washington, tak lama setelah itu, serta di Vancouver pada 8 Oktober lalu.
Dilansir dari CNN, Departemen Kepolisian Vancouver pada Senin melaporkan bahwa sebuah kotak suara di halte bus juga terbakar tak lama setelah insiden di Portland.
Sama seperti di Portland, ditemukan alat pembakar di samping kotak suara yang telah berasap dan terbakar ketika petugas tiba di lokasi.
Petugas tempat pemungutan suara (TPS) Vancouver saat ini masih menghitung berapa banyak surat suara yang terdampak dalam kebakaran tersebut. Sejauh ini mereka percaya ada ratusan surat suara yang rusak akibat insiden itu.
"Beberapa rusak dan mungkin masih bisa diduplikasi lalu diolah. Ada yang rusak berat, ada yang musnah total," kata Auditor Clark County, Greg Kimsey.
Dalam insiden di wilayah serupa pada 8 Oktober lalu, alat pembakar juga ditemukan di sekitar kotak suara yang terbakar. Beruntung tak ada satu pun surat suara yang rusak dalam peristiwa itu.
Polisi Portland saat ini telah mengidentifikasi kendaraan tersangka yang terlihat meninggalkan lokasi kebakaran di negara bagian tersebut.
Mobil itu diidentifikasi berjenis Volvo S-60 keluaran 2001-2004 berwarna gelap. Tak ada pelat nomor depan pada kendaraan tersebut serta pelat belakang tak kelihatan.
"Kami tidak tahu motif di balik tindakan-tindakan ini. Aksi ini terlihat seperti satu rangkaian, yang jelas kami tahu bahwa tindakan-tindakan ini disengaja," kata Asisten Kepala Biro Kepolisian Portland, Amanda McMillan.
McMillan menegaskan pihaknya sangat memperhatikan masalah ini dan akan mencegah tindakan-tindakan serupa di masa mendatang.
"Ini memilukan," kata Greg Kimsey.
"Ini adalah serangan langsung terhadap demokrasi," lanjutnya, seperti dikutip Aljazeera.
Penggunaan kotak suara dalam pemilu sudah menjadi perdebatan di kalangan Partai Republik. Kotak-kotak itu kerap dikaitkan dengan teori konspirasi, khususnya mengenai klaim mantan Presiden Donald Trump bahwa pemilu 2020 telah dicurangi.
Kotak suara sendiri selama ini sering ditempatkan di luar tempat-tempat seperti kantor pemilihan umum, perpustakaan, dan gedung pemerintah.
Enam negara bagian yang didominasi Partai Republik telah melarang penggunaan kotak suara setelah pemilu 2020. Mereka yang melarang yaitu Arkansas, Mississippi, Missouri, North Carolina, dan South Dakota. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net