search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pj Bupati Ingin Ada Edukasi Empat Aplikasi Baru ke Masyarakat
Sabtu, 23 November 2024, 17:22 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pj Bupati Ingin Ada Edukasi Empat Aplikasi Baru ke Masyarakat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana meluncurkan empat inovasi aplikasi pelayanan publik strategis di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Lihadnyana ingin ada edukasi ke masyarakat terkait pemanfaatan dari keempat aplikasi tersebut.

Peluncuran dilakukan dalam acara Soft Launching di Buleleng Command Center, Gedung Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng, Sabtu (23/11/2024). 

Keempat aplikasi tersebut adalah Sistem Terintegrasi Pelayanan Gawat Darurat (SI TRI DATU) RSUD Buleleng, Sistem Navigasi Akses Pemanfaatan Layanan dan Informasi Terintegrasi (SINGA PINTER) Dinas Kominfosanti Buleleng, Sinergitas Revitalisasi Inovatif Kekayaan Arsip dan Nilai Daerah Integratif (SRIKANDI BULELENG) Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Buleleng, serta Merajut Rantai Pangan (JUNTAI PANGAN) Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng.

Pj Bupati Lihadnyana dalam pengarahannya menjelaskan aplikasi ini pada hakikatnya adalah sebuah alat atau sarana yang harus ada umpan baliknya. Bukan hanya bagi pemberi pelayanan saja, melainkan yang dilayani atau masyarakat paham terhadap aplikasi dan pemanfaatannya. Sehingga, setiap aplikasi yang merupakan sebuah inovasi khususnya peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) diharapkan ada substansi edukasi kepada masyarakat yang dilayani. 

“Karena banyak sekali ada aplikasi tetapi masyarakat tidak paham terhadap pemanfaatan aplikasi tersebut. Contohnya aplikasi di bidang transaksi keuangan elektronik. Banyak yang dilayani atau masyarakat belum paham terhadap hal tersebut,” jelasnya.

Berdasarkan arahan dari Presiden RI, diminta untuk menyederhanakan aplikasi yang jumlahnya sudah banyak. Banyaknya aplikasi ini bisa saja menghambat pelayanan itu sendiri karena masyarakat belum paham dan juga tidak efisien dalam pemanfaatannya. Oleh karena itu, saat ini sudah dilakukan integrasi beberapa aplikasi pelayanan publik di Kabupaten Buleleng. Integrasi saja belum cukup sehingga diperlukan edukasi kepada masyarakat.

“Saat ini sudah ada 12 aplikasi yang diintegrasikan sehingga masyarakat bisa lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkannya. Namun, ini saja belum cukup. Sekali lagi, perlu ada edukasi terkait pemanfaatannya kepada masyarakat,” ujar Lihadnyana.

Terkait dengan integrasi aplikasi, Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan dalam laporannya menyebutkan bahwa saat ini ada 44 aplikasi di lingkup Pemkab Buleleng. Dengan jumlah tersebut, masih menyulitkan masyarakat dalam mengakses layanan secara efisien. Oleh karena itu, pihaknya membuat aplikasi SINGA PINTER untuk mengintegrasikannya. 

Sistem ini bertujuan untuk untuk menyatukan semua jenis layanan dan informasi serta memudahkan navigasi masyarakat dalam mengakses layanan dan membantu pengambilan keputusan yang lebih baik di tingkat pemerintah daerah.   

“Dari target tiga aplikasi yang diintegrasikan pada jangka pendek, sampai dengan saat ini sudah ada 12 aplikasi yang sudah terintegrasikan, dan sisanya kita targetkan bisa diintegrasikan sesegera mungkin,” sebut dia.

Editor: Robby

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami