Empat Calon Provinsi Baru di Nusa Tenggara dan Bali, Berpotensi Ubah Peta Indonesia
bbn/net/ilustrasi/Empat Calon Provinsi Baru di Nusa Tenggara dan Bali, Berpotensi Ubah Peta Indonesia.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Nusa Tenggara dan Bali, dua kawasan yang terkenal dengan keindahan alam serta kekayaan budaya, kini tengah menghadapi kemungkinan besar perubahan dalam struktur administratifnya.
Saat ini, kawasan ini hanya terdiri dari tiga provinsi, namun terdapat empat calon provinsi baru yang tengah dipersiapkan untuk dimekarkan. Jika pemekaran ini terwujud, wilayah ini akan memiliki total tujuh provinsi.
Namun, pemekaran provinsi bukanlah langkah yang mudah dan instan. Pemerintah Indonesia masih memberlakukan moratorium pemekaran, yang berarti belum ada provinsi baru yang dapat dibentuk. Kendati demikian, jika moratorium ini dicabut, proses seleksi calon provinsi baru akan dilakukan dengan ketat, dengan hanya wilayah yang memenuhi syarat yang akan diizinkan untuk dimekarkan.
Berikut adalah empat calon provinsi baru yang berpotensi besar untuk terbentuk di kawasan Nusa Tenggara dan Bali:
1. Provinsi Sumba Sabu Raijua
Provinsi ini akan meliputi lima kabupaten, yaitu Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, dan Saburai Jua. Selain itu, ada juga calon kabupaten baru hasil pemekaran dari Sumba Timur, seperti Sumba Timur Jaya, Sumba Selatan, dan Pahungalodu. Dengan jumlah penduduk sekitar 924.950 jiwa pada Juni 2023, wilayah ini memiliki potensi besar untuk berkembang, dengan ibu kota provinsi diperkirakan berada di Waingapu, Sumba Timur.
2. Provinsi Kepulauan Flores
Calon provinsi ini akan mencakup sembilan kabupaten, termasuk Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sika, Flores Timur, dan Lembata. Selain itu, ada dua kota baru yang dapat dimekarkan, yaitu Kota Maumere dan Kabupaten Adonara. Dengan populasi lebih dari 2,27 juta jiwa, provinsi ini memiliki potensi besar untuk berkembang, dan ibu kotanya kemungkinan besar akan berada di Maumere, yang sudah berkembang pesat sebagai pusat ekonomi di wilayah tersebut.
3. Provinsi Timor Barat
Meliputi Kabupaten Belu, Malaka, Timur Tengah Utara, Timur Tengah Selatan, serta dua kabupaten baru, yaitu Kabupaten Amanatun dan Kota Atambua, provinsi ini sangat potensial untuk menjadi provinsi terpisah. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Timor Leste, menjadikannya strategis dalam sektor perdagangan dan hubungan internasional. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,17 juta jiwa, Timor Barat dapat berkembang pesat sebagai provinsi mandiri.
4. Provinsi Sumbawa
Sumbawa, yang saat ini menjadi bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki peluang besar untuk dimekarkan menjadi provinsi tersendiri. Wilayah ini akan mencakup Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima. Dengan populasi sekitar 1,63 juta jiwa, Sumbawa memiliki potensi besar dalam sektor sumber daya alam dan pariwisata, serta ibu kota provinsi yang diperkirakan berada di Bima.
Jika pemekaran ini disetujui dan diterapkan, Nusa Tenggara dan Bali akan mengalami transformasi besar dengan total tujuh provinsi yang masing-masing memiliki potensi ekonomi dan budaya yang unik. Pemekaran provinsi diharapkan dapat mempercepat pemerataan pembangunan, menjadikan pemerintahan lebih dekat dengan masyarakat, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien.
Namun, pemekaran provinsi juga tidak tanpa tantangan. Beberapa wilayah masih perlu memperbaiki kesiapan finansial dan administratif sebelum dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu, setiap calon provinsi harus melalui evaluasi dan perencanaan yang matang untuk memastikan bahwa pemekaran ini akan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Jika moratorium pemekaran dicabut dan persyaratan dipenuhi, kemungkinan besar kawasan Nusa Tenggara dan Bali akan mengalami perubahan signifikan. Pemekaran ini tidak hanya akan mempercepat pembangunan daerah, tetapi juga meningkatkan daya saing kawasan ini di tingkat nasional dan internasional. Semua mata kini tertuju pada evaluasi yang akan dilakukan pemerintah, berharap bahwa langkah ini dapat mendorong Indonesia menuju pemerataan yang lebih baik dan pembangunan yang lebih maju. (sumber: pikiran rakyat)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net