9 WNA Diduga Geng Mafia Pelaku Penculikan dan Penyekapan Warga Ukraina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Polda Bali tengah menyelidiki kasus penculikan disertai penyekapan terhadap seorang pengusaha properti asal Ukraina insial I (48) oleh sekelompok orang diduga geng mafia.
Korban sempat dibawa ke sebuah Vila di Jimbaran dan Ubud, Gianyar hingga diperas menggunakan akses pembayaran kripto sebesar Rp3,3 miliar. Sejauh penyelidikan berlangsung, Polda Bali menduga pelakunya berjumlah 9 orang yang berasal dari Rusia, Uzbekistan, dan Ukraina.
Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombespol Ariasandy, kasus ini menjadi atensi khusus dan sedang dalam tahap penyelidikan intensif penyidik Ditreskrimum Polda Bali. Penyidik benar-benar bertekad untuk mengungkap tuntas kasus penculikan tersebut.
Bahkan pihaknya telah melakukan pra-rekonstruksi sebanyak dua kali di TKP, dan mengirimkan tiga Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) kepada pihak pelapor.
Dari hasil lidik, ungkap Perwira melati tiga di pundak ini, Polda Bali telah mendeteksi 9 WNA sebagai terlapor yang berasal dari Rusia, Uzbekistan, dan Ukraina. Mereka telah dipanggil melalui koordinasi dengan konsulat masing-masing negara.
Hanya saja, dalam proses panggilan kedua, belum ada yang memenuhi panggilan penyidik. Diharapkan, para terduga terlapor segera datang untuk memenuhi panggilan tersebut.
"Ada 9 terlapor dari WNA asal Rusia, Uzbekistan, dan Ukraina. Kami berharap mereka kooperatif, hadir untuk dimintai keterangan, sehingga kasus ini bisa segera terungkap," bebernya ke awak media, pada Kamis 30 Januari 2025.
Diakuinya, pihak penyidik belum dapat memastikan hubungan antara korban dan para pelaku, namun diduga kuat ada terjadi tindak pidana kekerasan secara bersama-sama serta pemerasan. Hal ini mengacu pada Pasal 170 dan Pasal 368 KUHP, yang mengatur tentang tindak pidana kekerasan terhadap seseorang serta pemerasan. Dari kronologis kejadian ini, korban disebutkan dipaksa menyerahkan aset Krypto senilai USD 214.424 (sekitar Rp 3,3 miliar).
"Penyidik masih mendalami peran masing-masing terlapor dan motif di balik aksi kejahatan tersebut," terang perwira melati tiga dipundak ini.
Guna menuntaskan kasus tersebut, penyidik Polda Bali telah berkoordinasi dengan Hubungan Internasional (Hubinter) Polri serta konsulat negara-negara yang warganya terlibat dalam kasus ini.
"Perkembangan penyelidikan terus kami koordinasikan, baik dengan korban maupun pihak terkait lainnya," pungkas mantan Kabid Humas Nusa Tenggara Timur ini.
Kasus penculikan dan pemerasan ini viral di media sosial sejak beberapa hari belakangan ini. Sekelompok orang diduga geng asal Rusia mengamuk dan menculik seorang pengusaha properti asal Ukraina, inisial I (48).
Bermula, korban kelahiran 28 Januari 1977 ini berniat pulang ke tempat tinggalnya di kawasan Kuta Selatan, pada Minggu 15 Desember 2025 sekitar pukul 13.30 WITA. Dalam perjalanan, mereka curiga ada yang membuntuti dari belakang sehingga sopir korban asal Rusia inisial GN langsung tancap gas.
Namun, dari arah yang berlawanan, mobil Alphard berwarna hitam memasuki jalur mobil korban hingga melakukan pengadangan. Sementara dari belakang ada mobil jenis Toyota Inova warna hitam.
Dalam tayangan rekaman video, tampak turun 4 pria berbadan kekar dengan pakaian serba gelap bertuliskan "Polisi" di bagian dada. Namun, mereka menggunakan cadar. Beberapa saat, 2 orang turun dari mobil Toyota Inova.
Gerombolan penjahat diduga jaringan internasional ini langsung mengeksekusi korban dari dalam mobil, lalu dpindahkan ke mobil yang mereka bawa. Korban dipindahkan dalam keadaan tangan diborgol, dan kepala ditutupi kain hitam.
Tragisnya, selama dalam perjalanan korban disiksa dan dipukuli. Penganiayaan juga berlangsung di sebuah vila di Jalan Blong Keker, Permata Gatsu Regency Blok A, Kuta Selatan. Dibawah tekanan, pengusaha properti asal Ukraina itu diperas melalui akses pembayaran Kripto hingga mengalami kerugian Rp3,3 miliar.
Selanjutnya, korban dibawa kembali ke sebuah vila di Jalan Sawah Indah Gang 88, Peliatan, Ubud, Gianyar, Bali. Dalam penyekapan itu korban berhasil kabur dan melaporkan kejadian ke Polisi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy