Modus Pinjol Tipu Staf RSU Kertha Usada Singaraja, Identitas Disalahgunakan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Aksi penipuan dengan pinjaman online (Pinjol) menyasar sejumlah staf di RSU Kertha Usada Singaraja.
Selain dirugikan secara finansial, kerugian lain yang lebih parah adalah foto dan identitas diri para staf RSU Kertha Usada itu disebar dengan narasi seakan melakukan open booking online (Open BO) untuk membayar pinjol dengan mencantumkan nomor handphone.
Aksi itu dilakukan para pelaku yang belum diketahui identitasnya agar para korban ini mau membayar pinjaman yang tidak pernah mereka lakukan, bahkan terkadang sejumlah intimidasi juga dilakukan.
Salah satu foto yang telah tersebar dengan wajah salah satu staf di RSU Kertha Usada bersama suaminya serta gambar tidak senonoh tersebar di sejumlah media sosial termasuk grup WhatsApp yang diduga dilakukan sindikat penipuan pinjol.
Direktur RSU Kertha Usada, dr. I Wayan Parna Arianta saat dikonfirmasi, Senin (17/3/2025) mengaku kaget atas informasi tersebut dan meminta waktu untuk menelusurinya. Hasilnya, ternyata staf tersebut menjadi korban penipuan berkedok pinjol.
Menurut Direktur RSU Kertha Usada, aksi yang dilakukan menimpa sejumlah staf di RSU Kertha Usada Singaraja. Modusnya dengan menyebar foto korban agar mau mengikuti keinginan pelaku.
“Itu penipuan berkedok pinjaman online. Saya sudah kroscek ke staf dan karyawan rumah sakit ternyata tidak ada yang terlibat pinjol dan justru banyak yang kena penipuan,” beber dr. Wayan Arianta.
Modus aksi yang dilakukan para pelaku dengan cara menyebar foto, kemungkinan untuk menekan para korban, sehingga korban merasa malu dan terancam. Pola yang dilakukan penipu sangat sistematis sehingga korban terjebak. Padahal selama ini korban atau karyawan RSU Kertha Usada Singaraja tidak pernah merasa melakukan pinjaman dengan cara online.
“Ada yang tiba-tiba dihubungi oleh orang tidak dikenal melalui handphone, disebutkan memiliki hutang melalui pinjol. Namun setelah terjadi komunikasi, pihak penelpon mengajukan formulir data pribadi yang harus diisi termasuk mencantumkan nomor rekening,” jelas dr. Wayan.
Dengan data yang didapatkan itu, para pelaku menyedot dana yang tersimpan dalam nomor rekening staf rumah sakit. Meski tidak banyak, nilainya ratusan ribu. Karena yang terkena penipuan banyak, rencananya mereka ramai-ramai akan melapor ke Polres Buleleng.
“Ada rencana kasus ini akan dilaporkan ke Polres Buleleng. Karena banyak staf kami yang terkena model penipuan ini,” ucapnya.
Berdasarkan informasi, sedikitnya ada 10 lebih staf di RSU Kertha Usada Singaraja terkena aksi penipuan dengan modus pinjol tersebut. Bahkan diyakini kasus itu tidak saja menimpa para staf RSU Kertha Usada, namun juga ada beberapa masyarakat yang terjerat aksi pelaku. Para korban berharap nantinya polisi mampu mengungkap kasus yang telah merugikan masyarakat tersebut.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/sas