search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sawah di Subak Lebu Karangasem Terancam Gagal Panen Akibat Krisis Air
Selasa, 18 Maret 2025, 13:51 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sawah di Subak Lebu Karangasem Terancam Gagal Panen Akibat Krisis Air.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Puluhan hektare sawah di Subak Lebu, Desa Lokasari, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, terancam gagal panen akibat minimnya pasokan air irigasi. Pendangkalan saluran air menyebabkan aliran yang sebelumnya lancar kini tersendat bahkan mengering.

Bendesa Adat Lebu, I Wayan Darmanta, mengatakan bahwa kondisi ini terjadi bukan karena kekurangan sumber air, melainkan akibat endapan material yang menumpuk di terowongan irigasi sepanjang satu kilometer.

"Sebenarnya air di hulu besar, cuma karena terjadi pendangkalan trowongan air sepanjang 1 kilometer, air menjadi tersendat. Dulu kami bisa masuk berdiri di dalam terowongan, tapi sekarang sudah tidak bisa karena ada material numpuk di dalamnya," ujarnya, Selasa (18/3/2025).

Bagi warga Desa Adat Lebu, keberadaan tanaman padi memiliki keterkaitan erat dengan tradisi upacara Ngusaba Desa. Upacara ini biasanya digelar ketika padi mulai menguning atau memasuki masa panen.

"Jadi tidak ada hari atau tanggal pasti upacara Usaba di desa kami, patokannya adalah saat panen padi, sehingga mau tidak mau harus menanam padi sekalipun saat ini kondisinya kesulitan air," jelas Darmanta.

Hingga saat ini, sekitar 44 hektare sawah mengalami kekurangan air. Padi yang baru berusia 20 hari terancam gagal tumbuh karena pasokan air yang semakin minim.

Guna menyelamatkan tanaman padi, petani di Subak Lebu harus berjaga hingga larut malam untuk mendapatkan air. Pasalnya, pada siang hari, aliran air sudah mengering karena dialirkan ke sawah yang berada di hulu.

Darmanta pun berharap ada langkah konkret dari pemerintah daerah untuk segera memperbaiki infrastruktur irigasi.

"Saya berharap nantinya ada perbaikan infrastruktur saluran irigasi yang panjangnya sekitar 1 kilometer dari pemerintah daerah. Terlebih kaitannya untuk mendukung swasembada pangan seperti yang dicanangkan oleh pemerintah," tandasnya.

Petani di Subak Lebu kini menunggu respons dari pemerintah agar persoalan irigasi dapat segera ditangani, sehingga ancaman gagal panen bisa dihindari.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami