Korban TPPO Myanmar di Buleleng Dapat Pendampingan dan Pelatihan Kerja
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Dua korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar, akan diberikan pendampingan psikolog dan pelatihan kerja. Hal ini dilakukan lantaran kedua korban masih trauma, pasca mengalami rentetan penyiksaan.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra pada Rabu (26/3) mengatakan, pihaknya telah menjenguk kedua korban pada Selasa kemarin di kediamannya masing-masing. Dari kunjungan itu, pihaknya akan menugaskan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) untuk memberikan pendampingan psikologis kepada korban.
Mengingat para korban masih mengaku trauma pasca mendapat siksaan berbulan-bulan saat dipekerjakan sebagai scam love di wilayah Myanmar.
Selain memberikan pendampingan psikologis, pihaknya juga akan memberikan pelatihan kerja, sesuai hobi dan kemampuan para korban. Bahkan pemerintah juga siap memberikan permodalan, agar korban dan keluarganya mandiri secara ekonomi.
"Harapannya agar korban dan keluarganya tidak ada kesulitan ekonomi. Kami akan perdalam dulu, korban mau melakukan apa, usaha seperti apa. Kami siap mendampingi memberikan pelatihan sekaligus modal langsung dari Kementerian Sosial," jelas Kariaman.
Baca juga:
Korban TPPO Asal Buleleng Dipaksa Jadi Scammer di Myanmar, Disiksa Jika Gagal Capai Target
Ditambahkan Kariaman, pihaknya juga mengalihkan jaminan kesehatan korban dari yang semula Pekerja Penerima Upah (PPU) menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD Buleleng. Hal ini dilakukan mengingat korban belum dapat bekerja, akibat peristiwa yang dialami.
"Karena sekarang kondisi korban seperti ini, jaminan kesehatannya kami alihkan ke PBI. Akan kami monitor terus apa saja yang dibutuhkan oleh para korban, sampai mereka kembali produktif dan mandiri," tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat