TKI Sumbang Devisa US $ 14 Miliar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Devisa negara yang diperoleh dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri cukup fantastis. Tahun 2007 saja, besarannya mencapai US $ 14 Miliar. Angka ini sekaligus memposisikan pada peringkat ke-2 setelah pendapatan dari minyak dan gas (migas). “Angka perolehan tiap tahun terus bertambah. Tahun ini juga dipastikan akan meningkat lagi,” ujar Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Djumhur Hidayat, menjawab pers di sela-sela acara lokakarya bertajuk 'Peluang Tenaga Kerja Indonesia di Australia', di Sanur, Kamis (27/3).
Menurut Djumhur, dari perolehan US $ 14 Miliar dari TKI yang bekerja di berbagai negara tersebut, sekitar US $ 6 Miliar di antaranya tercatat pengirimannya melalui Bank Indonesia. Peluang untuk meningkatkan devisa itu, kata Djumhur, masih sangat terbuka mengingat di sejumlah negara masih sangat membutuhkan tenaga kerja terampil. Salah satunya adalah Australia bagian Barat yang saat ini masih memerlukan sekitar 400 ribu tenaga terampil dari berbagai bidang, seperti teknisi, pertambangan, kesehatan, dan juga termasuk guru Bahasa Indonesia.
Djumhur berharap peluang ini dapat diisi oleh tenaga kerja dari Indonesia dengan persiapan sejak dini untuk memenuhi persyaratan dan kualifikasi. Dia yakin kedekatan geografis dan historis RI-Australia menjadi keunggulan untuk meraih peluang tersebut dibanding negara-negara pesaing lainnya seperti Filipina.
Menurut Djumhur, beberapa negara telah menyatakan niatnya untuk merekrut tenaga kerja terampil dari Indonesia di antaranya Malaysia yang memerlukan sekitar 500.000 tenaga kerja untuk membangun kota baru di negara bagian Johor. Selain Malaysia, negar-negara di Eropa juga berminat menggunakan TKI. Tahun lalu, sekitar 1.000 tenaga kerja terampil Indonesia dikirim ke beberapa negara di Eropa. Untuk pasar Eropa, BNP2TKI belum lama ini menyelenggrakan pameran ketenagakerjaan di Polandia.
Reporter: bbn/ctg