search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Buleleng Kekurangan 700 Guru SD
Jumat, 2 Mei 2008, 17:08 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Hari Pendidikan Nasional di Buleleng diperingati dengan Upacara Bendera, Jumat (2/5) di Taman Kota Lapangan Ngurah Rai Singaraja. Ironisnya dibalik peringatan Hardiknas tersebut, Buleleng saat ini masih kekurangan 700 guru pengajar di Sekolah Dasar. Kurangnya guru yang bertugas di sekolah dasar (SD) terlihat di sejumlah desa terpencil yang jauh dari Kota Singaraja, seperti di beberapa desa kecamatan Gerokgak. Tejakula, Busungbiu dan Kecamatan Sawan.

“Kita memang masih kekurangan guru sekolah dasar, guru SMP juga, tapi tidak seberapa. Kurangnya tenaga guru karena letak sekolah yang kebanyakan berada di desa-desa terpencil dan pinggiran,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Made Sudarsana. Kekurangan guru SD di Kabupaten Buleleng terjadi akibat perbandingan antara rasio pengangakatan tenaga guru melalui pengangkatan PNS. dengan perkembangan lembaga pendidikan yang tidak seimbang, terlebih pengangkatan guru tidak sesuai dengan formasi kebutuhan yang ada dilapangan.

“Tiap tahun ada proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) secara umum lebih memprioritaskan guru honorer dari sekolah negeri, apalagi dengan Pemberlakuan PP Nomor 48 Tahun 2005 yang tidak boleh memperbantukan guru honorer dengan alasan apapun, kita jadi serba salah,” lanjut Sudarsana. Dengan pemberlakuan PP 48 Tahun 2005, kekurangan guru tingkat SD cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

"Perbandingan rasio pengangkatan guru dengan perkembangan sekolah kita yang tidak seimbang, menjadi penyebab utama kekurangan guru. Pemberlakuan PP 48 juga menyebabkan peluang para guru honorer di sekolah tidak ada, meski pemerintah daerah telah menganggarkan guru honorer,” tegas Sudarsana. Menyikapi persoalan kekurangan guru tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng berencana melakukan rasionalisasi jumlah guru dengan mengadakan pembagian wilayah tugas dari kecamatan yang padat guru, ke daerah yang kekurangan guru. 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami