Pemerintah Siapkan Strategi Sosial Budaya
Senin, 3 Agustus 2009,
19:11 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pemerintah menyiapkan strategi Sosial Budaya sebagai upaya aplikasi dari kesetaraan gender di Indonesia. Strategi Sosial Budaya ini merupakan bentuk penerapan kesetaraan gender di Indonesia melalui pelibatan tokoh adat dan tokoh agama di Masyarakat.
Strategi sosial budaya ini juga dilakukan melalui pendekatan kearifan lokal yang terdapat di masyarakat Indonesia. Apalagi tiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal masing-masing.
Deputi Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan Setyawati Arifin pada keteranganya di Nusa Dua (3/8) menyatakan penerapan strategi ini untuk mendorong kesetaraan gender ditengah kemandekan akibat hambatan budaya patrilinial di Indonesia.
â€Ujung-ujungnya karena budaya patriaki yang masih sangat kental, tentu kami berusaha keras untuk mengubah pola pikir , memang tidak semudah membalik telapak tangan , tetapi bisa karena sosial budaya bukan dogma agama,†ujar Setyawati Arifin.
Setyawati Arifin mengakui cukup sulit untuk mengubah pola pikir masyarakat kelas bawah tanpa melibatkan tokoh agama atau tokoh masyarakat. Padahal pada tingkat tersebut diskriminasi terhadap perempuan sering terjadi baik dalam bidang pendidikan, kesehatan hingga bidang politik.(mlt)
Strategi sosial budaya ini juga dilakukan melalui pendekatan kearifan lokal yang terdapat di masyarakat Indonesia. Apalagi tiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal masing-masing.
Deputi Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan Setyawati Arifin pada keteranganya di Nusa Dua (3/8) menyatakan penerapan strategi ini untuk mendorong kesetaraan gender ditengah kemandekan akibat hambatan budaya patrilinial di Indonesia.
â€Ujung-ujungnya karena budaya patriaki yang masih sangat kental, tentu kami berusaha keras untuk mengubah pola pikir , memang tidak semudah membalik telapak tangan , tetapi bisa karena sosial budaya bukan dogma agama,†ujar Setyawati Arifin.
Setyawati Arifin mengakui cukup sulit untuk mengubah pola pikir masyarakat kelas bawah tanpa melibatkan tokoh agama atau tokoh masyarakat. Padahal pada tingkat tersebut diskriminasi terhadap perempuan sering terjadi baik dalam bidang pendidikan, kesehatan hingga bidang politik.(mlt)
Berita Badung Terbaru
Reporter: -