search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
SPBN Perancak Macet, Nelayan Mengeluh
Minggu, 18 Oktober 2009, 20:48 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Sejak beberapa bulan belakangan ini, nelayan yang biasa melabuhkan perahunya di Muara Tanjung Tangis, Perancak, Jembrana mengeluh. Pasalnya, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk melaut tidak bisa lagi dipasok oleh SBPN Perancak.


Dari informasi yang dihimpun, Minggu (18/10), biasanya sejumlah nelayan di Pantai Perancak membeli BBM di SPBN setempat.

Namun kebiasaan tersebut sudah tidak bisa lagi dilakukan lantaran sejak sebulan lalu SPBN macet alias tidak beroperasi lagi.


Malah, BBM untuk bensin sudah cukup lala tidak tersedia lagi di SBPN yang terletak di seputaran muara. Pantauan di SPBN Perancak, Minggu (18/10), terlihat tidak satupun petugas yang berada di tempat tersebut.



Padahal, saat masih beroperasi, hari libur sekalipun SPBN tetap buka guna melayani penjualan bahan bakar. Dua mesin pompa bensin dan solar yang berada di SPBN itu tampak hanya bertengger, sementara kantor SPBN tampak terkunci rapat. Hanya pintu gerbangnya yang sedikit terbuka sehingga memudahkan siapapun masuk.



Pasca tidak beroperasinya SPBN Perancak, nelayan terpaksa membeli BBM ke SPBU Banyubiru yang jaraknya sekitar 12 kilometer.

Dengan demikian, nelayan tentu akan mengeluarkan biaya lebih untuk mengangkut BBM yang dibelinya.

Saya sendiri tidak tahu kenapa pengelolanya tidak mengoperasikan lagi SPBN,terang I Wayan Suartana, salah satu nelayan ketika ditemui, Minggu (18/10).

Padahal, tambah Suartana, ketika masih beroperasi SPBN Perancak mampu memenuhi kebutuhan BBM nelayan Perancak bahkan nelayan Pengambengan.


Kami berharap agar pengelola SPBN Perancak mengoperasikan lagi SPBNnya itu karena kami sangat membutuhkan pasokan solar. Bisa saja kami membeli bahan bakar ke tempat lain tapi tentunya akan mengeluarkan ongkos lebih untuk mengangkutnya ke sini (muara), harapnya. (dey)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami