search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kartun Mengkritik Yahudi Dianggap Melanggar Etika
Kamis, 22 Januari 2015, 08:52 WITA Follow
image

inilahcom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Glen Le Lievre, kartunis Australia, mungkin tidak sempat belajar dari kasus Maurice Sinet -- kartunis yang dipecat Charlie Hebdo -- bahwa Anda boleh mengkritik, menyindir, atau bahkan menistakan, agama apa saja tapi jangan anti-Semit Lewat kartunnya, Le Lievre mengkritik Yahudi. Kartun itu dimuat di Morning Herald edisi 26 Juli 2014.

Le Lievre menggambar seorang Yahudi tua dengan hidung melengkung, berkaca mata, mengenakan yarmulke (topi simbol Judaisme), terduduk di kursi di atas bukit, dan remote kontrol di tangan.

Di belakang kursi terdapat gambar Bintang Daud. Lelaki tua itu sedang menonton ledakan di tengah permukiman Jalur Gaza, yang berada tepat di bawahnya. Dewan Pers Australia memvonis Le Lievre melanggar Standard of Practice, karena menggunakan simbol-simbol agama untuk mengkritik Israel.

"Yang tidak bisa diterima dari kartun itu adalah penggunaan kippah dan Bintang Daud, dua simbol keagamaan orang Yahudi," demikian pernyataan Dewan Pers Australia. "Jika menggunakan simbol-simbol nasionalisme Israel mungkin dibenarkan, meski juga cenderung menyebabkan pelanggaran," lanjut pernyataan itu.

Morning Herald telah menyampaikan permintaah maaf 650 kata sepekan setelah penerbitan kartun itu. Dewan Pers memuji permintaan maaf itu. Editor berita koran itu juga telah menghadiri seminar yang difasilitasi deputi Dewan Yahudi, untuk meningkatkan kesadaran tentang citra yang dapat ditafsirkan sebagai anti-Semit.

Tidak diketahui apakah Le Lievre bernasib sama dengan Sinet. Yang pasti, Le Lievre tahu betapa berbahayanya anti-Semit. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami